Rabu 12 Feb 2025 23:58 WIB

Alat Pemindai Kontainer akan Segera Diaktifkan di Terminal Petikemas Surabaya

Pemindai kontainer mempunyai sejumlah keunggulan layanan

Aktivitas bongkar muat peti kemas (ilustrasi). Pemindai kontainer mempunyai sejumlah keunggulan layanan
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas bongkar muat peti kemas (ilustrasi). Pemindai kontainer mempunyai sejumlah keunggulan layanan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-Alat pemindai kontainer (Container Scanner) akan tersedia di Kawasan Pabean atau Tempat Penimbunan Sementara (TPS) PT Terminal Petikemas Surabaya.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan arus barang ekspor-impor di pelabuhan. Hal tersebut mendapat dukungan dari PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), salah satu subholding Pelindo di sektor logistik.

Baca Juga

Direktur Komersial dan Teknik SPSL, Ruri I Rachmaputri, menegaskan inisiatif ini merupakan komitmen perusahaan mendukung kebijakan strategis pemerintah dalam meningkatkan kelancaran arus logistik nasional.

Penerapan teknologi pemindaian ini sejalan dengan upaya modernisasi pelabuhan yang telah dilakukan di beberapa pelabuhan utama, seperti Medan, Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

“Kami bangga menjadi bagian dari inisiatif ini. Dengan adanya alat pemindai kontainer (Container Scanner) ini, diharapkan proses pemeriksaan barang semakin cepat, akurat, dan transparan Hal ini akan mendukung kelancaran arus logistik nasional sekaligus memperkuat keamanan arus keluar-masuk barang melalui pelabuhan. Selain itu, inisiatif ini juga berperan penting dalam meningkatkan daya saing layanan pelabuhan di dunia internasional,” ujar Ruri.

Ruri menambahkan bahwa penggunaan alat pemindai peti kemas dengan teknologi x-ray ini merupakan langkah strategis dalam mengakselerasi modernisasi dan meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan di Indonesia.

Sebelumnya, teknologi ini telah diimplementasikan di Pelabuhan Tanjung Priok pada 18 Desember 2024, dengan pemasangan empat unit alat serupa di wilayah kerja Pelindo Solusi Logistik Group, yang merupakan bagian dari total 9 unit yang dioperasikan di pelabuhan tersebut.

Ruri mengatakan penggunaan alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap keamanan arus barang di Indonesia, khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok, yang akan menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menjaga standar keamanan pelabuhan internasional.

"Dan tahun ini, kami akan mempercepat implementasi Container Scanner di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, serta akan memperluas jangkauannya ke sejumlah pelabuhan utama lainnya,” ujar Ruri.

Sebelumnya, dalam kegiatan kunjungan kerja Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, ke PT Terminal Petikemas Surabaya menyampaikan bahwa pemasangan alat pemindai kontainer dengan teknologi x-ray ini mampu mendeteksi 100 persen isi kontainer.

“Ke depan, semuanya (pelabuhan) akan menggunakan x-ray yang bisa melihat 100 persen isi dari kontainer,” ujar Sri Mulyani.

Sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi di sektor kepelabuhanan dan logistik, Pelindo Solusi Logistik telah berperan aktif salah satunya melalui keterlibatan perusahaan dalam penyediaan alat pemindai kontainer (Container Scanner).

Langkah ini selaras dengan pilar Asta Cita yang menjadi pedoman pemerintah serta merupakan upaya perusahaan untuk memberikan pelayanan prima dan mewujudkan ekosistem logistik nasional yang lebih tertata, transparan, dan bebas dari korupsi.

Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, menyampaikan harapannya bahwa komitmen SPSL dalam penggunaan pemindai kontainer berteknologi x-ray ini diharapkan akan memperlancar proses keluar masuk barang di pelabuhan, mengefisienkan proses logistik dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Keandalan dan efisiensi layanan pelabuhan sangat menentukan daya saing Indonesia dalam perdagangan global," ujar Joko.

Dengan alat pemindai kontainer (Container Scanner) yang lebih modern, dia berharap biaya logistik dapat ditekan, sementara proses inspeksi yang lebih cepat dan akurat memberikan kepastian bagi pelaku usaha.

"Sehingga dapat mengurangi potensi keterlambatan, dan mendukung kelancaran ekspor-impor, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional serta memperkuat Indonesia sebagai pusat logistik terintegrasi,” pungkas Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement