Senin 10 Mar 2025 15:21 WIB

Mengkhatamkan Alquran di Penjara

Dalam satu bulan para napi ditargetkan khatam empat kali Alquran.

Sejumlah narapidana atau warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Jawa Tengah, sedang mengikuti kegiatan tadarus Alquran, Jumat (7/3/2025).
Foto: Kamran Dikarma/ Republika
Sejumlah narapidana atau warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Jawa Tengah, sedang mengikuti kegiatan tadarus Alquran, Jumat (7/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kamran Dikarma

Siang itu lantunan ayat-ayat suci Alquran menyelusup memasuki ruang-ruang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Semarang, Jawa Tengah. Sebagian penghuni lapas, yang tengah berkegiatan di luar sel, tampak termenung menyimak bebunyian ayat tersebut. Namun ada pula yang tak acuh dan tetap sibuk dengan aktivitasnya sendiri.

Ayat-ayat Alquran itu dilafalkan oleh sejumlah narapidana (napi) di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang yang mengikuti aktivitas tadarus. Kegiatan tersebut digelar di sebuah bangunan terbuka mirip pendopo di dalam area lapas. Separuh bagian bangunan difungsikan sebagai mushala.

Kegiatan tadarus tidak hanya diperuntukkan bagi napi yang sudah mahir membaca Alquran. Mereka yang masih belajar pun diterima dan akan dipandu oleh napi lain yang lebih fasih.

Lapas Kelas IIA Semarang menunjuk Sunarti, napi kasus korupsi, sebagai koordinator kegiatan keagamaan Islam, termasuk tadarus Alquran, selama Ramadhan. Sunarti mengungkapkan, setiap hari sepanjang Ramadhan, terdapat beberapa kegiatan keagamaan yang bisa diikuti para penghuni lapas.

"Pagi jam 09:00 sampai 11:30, ada kegiatan tadarus pagi. Sehabis shalat Zuhur, kita masuk blok. Jam 3 shalat Ashar, terus kita tadarus lagi sambil nunggu tausyiah sore oleh ustaz dari luar (lapas) jam 4 sampai jam 5," ungkap Sunarti ketika ditemui di sela-sela kegiatan tadarus di Lapas Kelas IIA Semarang pada Jumat (7/3/2025).

photo
Sejumlah narapidana atau warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Jawa Tengah, sedang mengikuti kegiatan tadarus Alquran, Jumat (7/3/2025). - (Kamran Dikarma/ Republika)

Setelah tausyiah, para penghuni lapas akan kembali ke dalam sel. "Nanti jam setengah 7 (malam) kita dikeluarkan per dua blok untuk mengikuti Tarawih. Terus ada tausyiah lagi sampai setengah 9 malam," kata Sunarti.

Terkait tadarus Alquran, Sunarti mengatakan, setidaknya terdapat 30 sampai 40 napi yang mengikuti kegiatan tersebut setiap harinya. Namun dia mengakui tak semuanya bisa fokus bertadarus selama rentang waktu yang sudah ditetapkan. "Kadang ada yang capek, terus istirahat, nanti dia ke sini lagi," ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam kegiatan tadarus tersebut, terdapat satu napi yang ditunjuk atau ditugaskan untuk memandu napi lainnya. Sunarti pun ikut turun tangan untuk membimbing napi yang kemampuan membaca Alquran-nya masih minim.

Saat membaca Alquran, satu per satu napi akan secara bergantian menggunakan mikrofon. Dengan demikian, lantunan bacaan mereka bakal terdengar ke segenap area lapas.

Para napi peserta tadarus ditargetkan untuk bisa mengkhatamkan Alquran sebanyak satu kali dalam sepekan. "Jadi sebulan (selama Ramadhan) empat kali khatam," kata Sunarti.

photo
Sejumlah narapidana atau warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang, Jawa Tengah, sedang mengikuti kegiatan tadarus Alquran, Jumat (7/3/2025). - (Kamran Dikarma/ Republika)

Dia mengatakan, seiring mendekati Lebaran, biasanya peserta tadarus akan berkurang. Namun jumlahnya tak signifikan. Sunarti mengungkapkan, dia dan para peserta tadarus selalu mengajak napi-napi lainnya untuk ikut dalam kegiatan keagamaan Islam.

"Yang penting setiap hari itu kita ajak. Setiap kesempatan ada kegiatan pasti kita ajak. Kita suruh teman-teman yang satu kamar ajak mereka di sini," ucap Sunarti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement