Ahad 16 Mar 2025 09:42 WIB

Digelar Perdana, EB Journalism Academy Kupas APBN dan Ekonomi Indonesia

FEB UGM tak hanya fokus pada publikasi akademik namun berperan pada diskusi kebijakan

Ekonom yang juga dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr Evi Noor Afifah saat mengulas tema APBN & Ekonomi Indonesia pada program Economics & Business (EB) Journalism Academy di Kampus FEB UGM, Jumat (14/3/2025).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Ekonom yang juga dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr Evi Noor Afifah saat mengulas tema APBN & Ekonomi Indonesia pada program Economics & Business (EB) Journalism Academy di Kampus FEB UGM, Jumat (14/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan program Economics & Business (EB) Journalism Academy yang menjadi kelas singkat bagi para jurnalis untuk mengupas isu-isu terkini bidang ekonomi dan bisnis secara mendalam bersama ahli di bidang terkait. Edisi perdana program yang digelar pada Jumat (14/3/2025) mengulas tema 'APBN & Ekonomi Indonesia' menghadirkan ekonom yang juga dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM, Dr Evi Noor Afifah.

Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo dalam sambutannya menyampaikan EB Journalism Academy hadir menjadi wadah diskusi untuk memberikan pemahaman komprehensif khususnya tema-tema aktual di bidang ekonomi dan bisnis. Pada edisi pertama ini, EB Journalism Academy membahas tentang struktur dan dampak APBN terhadap perekonomian nasional.

 

"Program ini dikemas dalam bentuk pemaparan materi dan FGD agar rekan-rekan wartawan memiliki pemahaman dan menghasilkan output penulisan berita yang lebih komprehensif," jelasnya di FEB UGM, Jumat (14/3/2025).

 

Gumilang menambahkan bahwa program ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut. Ia menjelaskan bahwa sebagai sekolah bisnis, FEB UGM tidak hanya berfokus pada publikasi akademik namun juga berperan aktif dalam diskusi kebijakan.

 

"Kami ingin memperkenalkan bahwa aktualisasi riset para dosen tidak terbatas pada publikasi jurnal akademik, tetapi juga dikomunikasikan melalui media yang luas agar dapat menjangkau masyarakat secara efektif," tuturnya.

 

Sementara pada pada EB Journalism Academy, Evi mengulas isu APBN di Indonesia berfokus pada kerangka konseptual kebijakan fiskal, transmisi asumsi dasar ekonomi makro terhadap postur APBN, dan evaluasi kualitas APBN.

 

"Kegiatan ini dapat menjembatani dunia akademik dan media sebagai salah satu pilar akuntabilitas publik sehingga berbagai informasi yang disampaikan mengenai APBN dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai dampaknya terhadap perekonomian Indonesia," kata Evi.

 

Evi juga menekankan pentingnya peningkatan efektivitas kebijakan APBN agar memberikan dampak nyata bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Belanja publik harus berfokus pada kualitas dan outcome dalam perencanaan pembangunan daripada hanya berorientasi pada kuantitas dan output.

 

"Kinerja pemerintahan yang baik lahir dari kombinasi kapasitas institusional dan political will (kemauan politik) yang kuat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement