Kamis 20 Mar 2025 22:56 WIB

KIT Batang Peroleh Status Kawasan Ekonomi Khusus

Status KEK akan mendatangkan lebih banyak investasi ke Batang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Suasana di kawasan industri terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan, mengungkapkan, KITB telah mendapat status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dari pemerintah pusat. Dia mengatakan, pengukuhan status itu bakal dilakukan Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

"Kebetulan tahun ini kami diberi kesempatan status Kawasan Ekonomi Khusus oleh pemerintah pusat dan rencananya diserahkan dalam waktu dekat oleh pemerintah pusat melalui Presiden kepada kami," ujar Ngurah seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (17/3/2025).

Dia menambahkan, KITB memperoleh tiga status KEK, yakni untuk industri pengolahan, transportasi dan logistik, serta pariwisata dan properti. "Ketiga status tadi kita harapkan bisa mempercepat investasi. Tidak hanya di kawasan industri tapi juga bisnis pariwisata, properti, dan tranposrtasi logistik bisa berkembang di Batang. Jadi variannya lebih luas," ucap Ngurah.

Ngurah pun berharap, dengan status KEK tersebut, akan mendatangkan lebih banyak investasi ke Batang. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja lokal bakal meningkat.

"Batang walaupun baru empat tahun sudah bisa tumbuh berkembang dengan baik. Sudah bisa menciptakan tujuh pabrik beroperasi. Sudah bisa menyediakan delapan ribu lapangan pekerjaan tetap kepada warga masyarakat Batang dan Jawa Tengah pada umumnya," kata Ngurah.

Menurut Ngurah, saat ini sudah terdapat 27 investor yang berinvestasi di KITB. Nilai investasi mereka mencapai lebih dari Rp20 triliun. Dia berharap, dengan status KEK, nilai investasi akan meningkat lebih signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement