REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengungkapkan, sekitar 17,9 juta pemudik akan memasuki Jateng pada Lebaran tahun ini. Dia memastikan, sarana dan prasarana untuk kebutuhan arus mudik telah dipersiapkan.
"Prediksinya kita 17,9 juta nanti akan mudik ke sini. Kendaraannya 1,8 juta," kata Luthfi kepada awak media seusai memimpin Rakor Forkopimda Jateng membahas persiapan arus mudik di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (17/3/2025).
Dia mengungkapkan, perbaikan jalan provinsi di Jateng yang bakal dilintasi pemudik sudah hampir rampung. "(Perbaikan) jalan rusak sudah 99,9 persen. Untuk jalan nasional sudah 100 persen. Jalan kabupaten sudah 79,5 persen," ucapnya.
Luthfi yakin, dalam sepekan mendatang, perbaikan jalan rusak sudah sepenuhnya tuntas. Sementara itu Kapolda Jawa Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo mengungkapkan, Polda Jateng akan menerjunkan 12.322 personel dalam Operasi Ketupat Candi 2025. Dia berharap, operasi tersebut dapat berperan dalam melancarkan arus mudik dan menjaga keamanan selama masa perayaan Idul Fitri.
"Untuk persiapan Operasi Ketupat Candi di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, kita akan menerjunkan 12.322 personel. Terdiri dari Polri-nya 11.182 (personel) dan satgas dari daerah 1.140 personel," kata Ribut ketika memberi pemaparan dalam Rakor Forkopimda Jateng.
Ribut mengungkapkan, Operasi Ketupat Candi sudah mulai dilaksanakan hari ini. "Hari ini kita melakukan rakor linsek (lintas-sektor) tingkat Polda. Besok tanggal 20 (Maret) sudah dimulai apel gelar pasukan," ucapnya.
"Kenapa tanggal 20 itu kita sudah apel gelar pasukan? Karena libur sekolah dimungkinkan dimulai tanggal 21 Maret sampai 8 April. Ketika libur sekolah tanggal 21 Maret, otomatis potensi untuk mudik yang berangkat tanggal 20 pasti sudah mulai berjalan," tambah Ribut.
Dia menginstruksikan jajaran polres di Jateng agar persiapan menjelang arus mudik dapat dirampungkan sebelum 20 Maret 2025. "Saya minta jajaran polres bekerja sama dengan seluruh personel operasi, tanggal 19 besok semua pos sudah harus berdiri dan running," ujarnya.
Ribut mengungkapkan, potensi perjalanan mudik Lebaran 2025 secara nasional mencapai 146 juta orang. Dia menyebut, berdasarkan perkiraaan survei, 25 persen dari jumlah pemudik akan menuju atau melintasi Jateng. Hal itu menempatkan Jateng sebagai provinsi yang paling banyak dikunjungi atau dilintasi pemudik.
"Tanggal 24 (Maret) penerapan WFA dari pemerintah. Otomatis ini adalah lonjakan arus mudik yang diwaspadai tanggal 23 sore dan 24. Prediksi puncak pergerakan masyarakat di tanggal 28 sampai 30," kata Ribut.
Dia menjelaskan, Polri dan instansi terkait sudah menyiapkan tiga strategi untuk mengurai kepadatan kendaraan roda empat pada masa arus mudik. "Kita akan memberlakukan sistem ganjil-genap. Kedua, contraflow. Ketiga, kita akan menerapkan sistem satu arah atau oneway nasional. Oneway nasional akan dimulai dari Jakarta, Gerbang (Tol) Cikarang Utama sampai Kalikangkung," ucapnya.
Ribut memprediksi, exit tol Prambanan bakal menjadi salah satu yang mengalami kepadatan. "Exit tol Prambanan merupakan prediksi kemacetan paling tinggi. Kami bisa memberlakukan beberapa strategi, salah satunya adalah memberikan peta live map untuk para pemudik, sehingga diharapkan ini bisa membantu, baik arus mudik maupun balik," katanya.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook