REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, terdapat potensi eskalasi cuaca di Jawa Tengah (Jateng) pada 26-30 Maret 2025. Karena merupakan periode arus mudik, BMKG meminta otoritas penerbangan, termasuk maskapai, agar memperhatikan faktor cuaca tersebut.
"Salah satu hazard untuk penerbangan memang cuaca. Secara umum, Jawa Tengah sudah melewati puncak musim hujan pada Januari-Februari. Tapi periode mudik ini memang harus kita perhatikan, teman-teman airline dan Airnav," ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, Sabtu (22/3/2025).
Dia menambahkan, mendekati Lebaran, diperkirakan akan terdapat eskalasi cuaca di Jateng. "Di tanggal 26 sampai 30 (Maret) ini ada sedikit peningkatan eskalasi cuaca secara umum di Jawa Tengah, termasuk di Semarang dan Bandara Ahmad Yani Semarang," ucapnya.
Yoga mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari Bandara Ahmad Yani Semarang, puncak arus mudik via bandara tersebut kemungkinan berlangsung pada 28 Maret 2025. "Jadi mungkin itu yang harus diperhatikan tanggal 26 sampai 28," ujarnya menyinggung perihal potensi eskalasi cuaca.
Dia menjelaskan, potensi eskalasi cuaca terjadi karena periode pancaroba. "Jadi masih ada gelombang atmosfer yang barangkali masuk di wilayah Jawa terutama, secara umum tidak hanya Jawa Tengah, nah itu yang memicu peningkatan curah hujan," kata Yoga.
Lalu lintas penumpang di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang diprediksi mengalami peningkatan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Masa angkutan Lebaran di bandara tersebut ditetapkan selama 22 hari, yakni pada 21 Maret hingga 11 April 2025.
"Prediksi kita terhadap penumpang selama mudik Lebaran yaitu selama 22 hari, kita akan melayani sebanyak 171 ribu penumpang. Ini kenaikannya tujuh persen jika dibandingkan mudik Lebaran tahun lalu," ungkap General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, Rabu (19/3/2025).
Menurut Fajar, lalu lintas pesawat di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang pada masa Lebaran tahun ini juga diperkirakan meningkat tujuh persen, yakni mencapai 1.400 penerbangan. Termasuk 92 penerbangan tambahan dengan mayoritas rute ke Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, dan Jakarta.
Terkait puncak arus mudik di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar memperkirakan hal itu akan berlangsung pada 28 Maret 2025. "Itu puncaknya ada di 14 ribu per harinya," ujarnya.
"Kemudian nanti setelah mudik Lebaran atau arus balik, yaitu pada 6 April 2025, yaitu sejumlah 13 ribu penumpang yang akan melalui Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," tambah Fajar.
Dia mengatakan, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sudah melakukan sejumlah persiapan guna mewujudkan kelancaran arus mudik, termasuk memetakan potensi bahaya. "Misalnya potensi banjir, itu mitigasinya kita sudah melakukan pembuatan tanggul tahap 1 sudah selesai. Nanti dilanjutkan pembuatan tanggul tahap 2, kemudian melaksanakan normalisasi drainase," ucapnya.
Fajar menambahkan, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang juga sudah menyiapkan 58 pompa guna mengantisipasi banjir di area bandara.