Ahad 23 Mar 2025 22:20 WIB

Demo Tolak UU TNI di Malang Ricuh, Massa Lempar Bom Molotov

Massa melempar petasan dan bom molotov ke arah Gedung DPRD Kota Malang

Pengunjuk rasa memegang poster tuntutan saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (23/3/2025). Unjuk rasa gabungan dari berbagai elemen mahasiswa tersebut berakhir ricuh. Massa membakar sejumlah bangunan di Gedung DPRD Kota Malang.
Foto: Aman Rochman/NurPhoto
Pengunjuk rasa memegang poster tuntutan saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (23/3/2025). Unjuk rasa gabungan dari berbagai elemen mahasiswa tersebut berakhir ricuh. Massa membakar sejumlah bangunan di Gedung DPRD Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Demo menolak UU TNI di Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (23/5/2025), berujung ricuh. Ratusan massa yang menggelar aksi melemparkan bom molotov saat kericuhan terjadi.

Seperti dilaporkan Antara, pengunjuk rasa menulis dengan kapur di atas aspal jalan saat menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur. Mereka juga memasang spanduk saat menggelar aksi.

Unjuk rasa ini diikuti gabungan berbagai elemen mahasiswa. Massa mulai berdatangan ke kawasan Alun-Alun Tugu Kota Malang sekitar pukul 16.05 WIB. mereka membawa spanduk dan posten bertuliskan tuntutan penolakan UU TNI.

photo
Pengunjuk rasa membakar ban saat menggelar aksi menolak UU TNI di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (23/3/2025). Unjuk rasa gabungan dari berbagai elemen mahasiswa tersebut berakhir ricuh. Massa membakar sejumlah bangunan di Gedung DPRD Kota Malang. - (Aman Rochman/NurPhoto)

Aksi sempat berhenti menjelang waktu berbuka puasa sekitar pukul 18.00 WIB. Namun orator kembali menyampaikan aspirasi dan tuntutan sembari membakar ban.

Kericuhan meledak sekitar pukul 18.20 WIB setelah massa melempar petasan dan bom molotov ke arah Gedung DPRD Kota Malang. Petugas pengamanan juga menjadi sasaran pelemparan massa aksi.

Berbagai barang dan rongsokan di dalam Gedung DPRD Kota Malang juga dibakar massa. Dua puluh menit kemudian, petugas memukul mundur massa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement