Selasa 25 Mar 2025 19:23 WIB

Pemudik Diminta Jaga Keselamatan, Jika Ngantuk Saat Berkendara Segera Istirahat

Pemudik diharapkan menjaga kesehatan.

Mengemudi saat mengantuk, sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas terjadi (ilustrasi)
Foto: Republika
Mengemudi saat mengantuk, sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas terjadi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Bupati Temanggung Agus Setyawan mengimbau agar para pemudik dan pengguna jalan untuk dapat senantiasa menjaga keselamatan dengan mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Jika lelah dan mengantuk saat berkendara segera menepi dan beristirahat.

“Bagi para pemudik, pengendara agar tetap mentaati peraturan lalu lintas. Kalau sekiranya mengantuk saat berkendara, bisa istirahat terlebih dahulu. Jaga kesehatan, jaga keselamatan, semoga Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan penuh keberkahan,” ujar dia di sela-sela agenda peninjauan Pos Pengamanan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025 bersama jajaran forkompimda di Temanggung, Selasa (25/3/2025).

Baca Juga

Pemerintah Kabupaten Temanggung menyebutkan puncak arus mudik di wilayahnya diprediksi akan terjadi antara H-3 sampai H+3 Lebaran 2025. Agus Setyawan menyebut, hingga kini penambahan volume kendaraan yang melintas di sejumlah ruas utama baru mengalami peningkatan sekitar 5 hingga 10 persen dari hari biasa.

“Berdasar informasi pihak kepolisian, puncak arus mudik dan volume kendaraan akan terjadi pada H-3 sampai H+3 Lebaran. Sedangkan sampai saat ini, terpantau peningkatannya baru di kisaran 5 hingga 10 persen,” kata dia. Agus menyebut seluruh instansi terkait telah melakukan berbagai persiapan agar Lebaran tahun ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala apa pun.

Di Kabupaten Temanggung tersedia empat titik pos pelayanan dan pengamanan yang tersebar di Rest Area Pringsurat, Kecamatan Kranggan, Tugu Jam Temanggung, dan Kecamatan Parakan. Jumlah petugas yang disiagakan setiap harinya mencapai 151 personil, terdiri atas unsur TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Tim Medis, Organisasi Kemasyarakatan (ormas), hingga para relawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement