Senin 21 Apr 2025 07:45 WIB

Generasi Muda Diajak Tangkap Peluang di Era Digital

Keahlian khusus menjadi kunci penting untuk menghadapi tantangan yang ada.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
CEO OPTIMA & Founder CampusNet, M. Ali Zaenal (berdiri) memberikan pemaparan dalam acara Ngopi Santuy Chapter Yogyakarta bertajuk Beyond the Basics: Essential Skills for Digital Era yang digelar CampusNet berkolaborasi bersama Republika, Ahad, (20/4/2025).
Foto: Wulan Intandari
CEO OPTIMA & Founder CampusNet, M. Ali Zaenal (berdiri) memberikan pemaparan dalam acara Ngopi Santuy Chapter Yogyakarta bertajuk Beyond the Basics: Essential Skills for Digital Era yang digelar CampusNet berkolaborasi bersama Republika, Ahad, (20/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Era digital hampir tidak mungkin bisa dipisahkan pada kehidupan masa kini. Pasalnya era ini telah mengubah bagaimana cara kita bekerja, berkomunikasi, hingga menjalani kehidupan sehari-hari.

Meski pesatnya digitalisasi saat ini bagaikan pisau bermata dua, CEO OPTIMA & Founder CampusNet, M. Ali Zaenal mengatakan perkembangan teknologi itu sesungguhnya membuka berbagai pintu sekaligus peluang positif yang harus ditangkap oleh berbagai kalangan utamanya anak muda untuk mengembangkan potensi mereka termasuk menciptakan lapangan kerja, atau bahkan meraih penghasilan besar dari ide-ide kreatif.

Menurutnya, jika individu ingin berhasil dan bersaing di era digital yang semakin maju ini, keahlian khusus menjadi kunci penting untuk menghadapi tantangan yang ada. Generasi muda didorong memiliki kemampuan literasi digital yang kuat, mampu memilah informasi, serta beradaptasi dengan perubahan teknologi tersebut.  

"Konteks digital saat ini yang asimetris di mana kita menemukan realitas bahwa apa yang kita dapatkan di internet tidak selalu bernilai benar tetapi kemudian tidak tentu juga nilainya salah karena tidak ada standardisasi dan seterusnya dan tidak akan juga terjadi. Tetapi yang menjadi penting adalah dalam kondisi yang seperti ini sebenarnya muncul peluang-peluang baru yang kalau kita bicarakan di dunia media, di dunia digital, ini peluang bagi kita generasi Z, generasi Alpha atau generasi terdahulu yakni milenial, bahwa ada pelunag peluang baru yang muncul berkaitan ini," kata Ali dalam acara Ngopi Santuy Chapter Yogyakarta bertajuk Beyond the Basics:  Essential Skills for Digital Era yang digelar CampusNet berkolaborasi bersama Republika , Ahad (20/4/2025).

Ali mencontohkan ada berbagai rekomendasi skill yang dibutuhkan dalam era digital saat ini antara lain Spesialist Search Engine Optimization (SEO) dan Social Media Strategy. Dua keterampilan ini, kata dia, digunakan untuk mengatur segala strategi dalam kepentingan bisnis di media sosial. Dengan memiliki kemampuan ini, dia menyakini bahwa siapa saja dapat mengatur konten dan membuat campaign yang menarik untuk meningkatkan brand awareness dan mengenalkan produk agar dikenal luas di sosial media.

Selain itu, dia tak menampik bahwa banyak kesempatan untuk meningkatkan skill di era digital itu. Terbukanya platform atau ruang online yang dapat diakses oleh banyak pengguna untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan melakukan berbagai aktivitas digital itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Mau di bidang apanpun kita, bidang kesehatan atau bidang bisnis, sosial, semua itu pada akhirnya kembali pada internet dan digital. Makanya tadi kita bisa bayangkan kalau pada akhirnya tidak ada internet lagi, kita tidak bisa mengerti lagi. Mungkin kita tidak bisa menyebarkan informasi secepat sekarang ini," ungkapnya.

"Konkretnya adalah bagaimana kesempatan-kesempatan yang memberikan kemudahan teman-teman saat ini digunakan sebaik-baiknya. Sekarang banyak banget course, bahkan ada yang gratis. Jadi teman-teman bisa pilih, kalau kemarin sudah belajar sosial media basic, besok tinggal milih mungkin AI atau lain sebagainya, terus belajar di situ, kesempatannya banyak," kata Ali menambahkan.

photo
Para pembicara dan peserta acara Ngopi Santuy Chapter Yogyakarta bertajuk Beyond the Basics: Essential Skills for Digital Era berfoto bersama usai event yang digelar di CampusNet berkolaborasi dengan Republika di Sunset Coffee & Eatery, Condongcatur, Yogyakarta, Ahad (20/4/2025). - (CampusNet)

Sementara itu, CEO & Founder DNVB Indonesia, Novia Nurist juga menyampaikan keterampilan khusus di era digital ini merupakan salah satu kunci penting untuk bisa sukses di berbagai bidang. Dia menceritakan pengalaman pribadinya di mana teknologi mampu menunjang karirnya hingga saat ini.

"Mentor aku pernah berpesan begini, 'Nurist di zaman yang cepat berubah, ada satu skill yang harus kamu punya adalah cognitive flexibility'. Jadi misalkan kamu hari ini anak sosial politik, make sure kamu itu bisa fleksibel belajar ilmu-ilmu baru yang jauh di luar atau bertabrakan atau bersebrangan dengan ilmu yang kamu pelajari hari ini. Itu yang kira-kira akan bikin kamu selamat. Dan benar, aku dikasih challenge itu menganalisa dua hal tentang robot dan neuroscience. Banyak hal baru yang aku pelajari dan itu kepake di era saat ini," katanya.

Oleh karenanya, Nurist berpesan agar kemudahan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Literasi digital bukan lagi pilihan melainkan keharusan bagi siapa pun yang ingin sukses di era digital mengingat mulai munculnya berbagai profesi baru yang menjanjikan dan berpotensi mendatangkan pendapatan yang baik seperti content creator, digital marketing specialist, data analyst, hingga app developer yang semakin diminati dan membuka lapangan kerja baru yang tak pernah ada sebelumnya.

"Dengan cognitif flexibility kita bisa punya peluang, dengan kita mampu dan mau enquire (atau mempelajari) ilmu baru, jadi akhirnya ada banyak pekerjaan-pekerjaan baru terus," ujar alumnus Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) UGM itu.

Acara Ngopi Santuy Chapter Yogyakarta ini di antaranya disponsori oleh SeaBank, Bank BPD DIY, Yayasan Literasi Desa Tumbuh, ruangobrol.id, serta didukung oleh Kabinet Transformasi BEM KM UGM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement