Kamis 01 May 2025 20:13 WIB

Cegah Jatuhnya Korban Jiwa, Calon Jamaah Haji Diminta Waspadai Panas Ekstrem di Makkah

Paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Pembukaan Manasik Haji 2025 di Sahid Raya Hotel Yogyakarta, Kamis (1/5/2025).
Foto: Wulan Intandari
Pembukaan Manasik Haji 2025 di Sahid Raya Hotel Yogyakarta, Kamis (1/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Angka kematian yang tinggi akibat gelombang panas ekstrem selama pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi harus menjadi sebuah peringatan penting tentang perlunya mitigasi risiko terhadap perbedaan kondisi cuaca. Diketahui, cuaca di Arab Saudi selama musim haji 2025 diprediksi masih akan mengalami panas ekstrem.

Hal ini sebelumnya juga sudah disampaikan pihak Kementerian Agama (Kemenag) RI di mana pada puncak ibadah wukuf di Arafah yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 diperkirakan berlangsung dalam kondisi cuaca panas menyengat dengan kondisi suhu mencapai 50 derajat Celsius.

Oleh karenanya, penting untuk memberikan edukasi kepada para calon jamaah haji termasuk yang akan diberangkatkan oleh salah satu penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang terdaftar secara resmi di Kementerian Agama RI, Sahid Tour. 

"Kita akan memberikan edukasi kepada para calon jamaah melalui manasik haji nanti salah satunya ada edukasi bagaimana kita menghadapi cuaca panas," kata Penanggung Jawab Manasik Haji Sahid Tour, Asep Imam Sudrajat, Kamis (1/5/2025).

Asep menyampaikan ada 243 orang yang terdiri atas 228 peserta haji dan 15 petugas yang akan diberangkatkan untuk menunaikan perjalanan ibadah hajinya. Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada calon jamaah haji 2025 termasuk imbauan saat menghadapi cuasa panas di Arab Saudi.

Ia mengungkapkan, paparan sinar matahari dalam waktu lama dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan, apalagi musim haji tahun ini berlangsung di tengah suhu tinggi di Mekkah. Ini akan menjadi kendala terbesar yang dihadapi oleh para jamaah haji. 

Calon jamaah haji bakal diedukasi selalu menggunakan payung untuk menghindari paparan sinar matahari langsung, dan minum air dalam jumlah yang cukup sepanjang hari, meski tidak merasa haus. Mereka juga diminta untuk tidak berada di luar ruangan terlalu lama apabila sedang tidak menjalani ibadah wajib di sana.

"Dua jam sekali kita harus minum, pakai sun screen, jangan terlalu lama berada di luar tanpa pelindung dan juga kita memberikan payung, kita memberikan spray untuk di udara panas," ucap dia.

Selain itu, berbagai persiapan lainnya juga dilakukan melalui kegiatan manasik haji yang mulai berlangsung hari ini di Yogyakarta. Pembekalan ini menjadi penting agar seluruh jemaah haji dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa menunaikan ibadah hajinya dengan lancar.

Beberapa materi yang akan disampaikan adalah mengajak para calon jamaah memperdalam terkait manasik baik tata cara haji hingga jenis pelaksanaan ibadah haji Ifrad ataupun Qiran, umrah, tarwiyah, wukuf di Arafah, hingga lempar jumrah di Mina.

"Kita sampaikan terkait hikmah berhaji, kemudian juga setelah itu kita menyampaikan cahaya iman di mana ini akan menjadi dasar yang cukup kuat untuk jemaah haji agar dapat melaksanakan ibadah hajinya betul-betul dengan cara yang khusyuk, dengan cara yang sesuai dengan sunah Rasulullah," ujarnya.

"Ini semua kami sampaikan kepada jemaah agar lancar menunaikan ibadah haji," ucap dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) DIY Ahmad Bahiej juga menyampaikan penting untuk memperhatikan kesiapan kesehatan hingga manasik haji sebelum para calon jamaah haji diberangkatkan. Selain itu jamaah haji juga wajib mengenali ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu masing-masing agar tidak tercecer saat pelaksanaan ibadah haji di Makkah.

"Semoga kegiatan manasik haji ini lancar dan bisa menjadi bekal dalam menunaikan perjalanan ibadah haji," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement