REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kekalahan tim voli putra Jakarta LavAni Livin Transmedia dalam laga grand final Proliga 2025 yang digelar Ahad (11/5/2025), malam menyisahkan kesedihan bagi banyak orang, tak terkecuali Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). LavAni merupakan klub bola voli yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan presiden sekaligus ayah AHY.
Meski sempat unggul 2-0, Jakarta LavAni harus menyerah dari Jakarta Bhayangkara Presisi secara dramatis dengan skor akhir 3-2. Bagi AHY, kekalahan itu adalah suatu hal yang menyakitkan, apalagi pada musim sebelumnya LavAni juga keluar sebagai posisi kedua.
"Saya masih sedih dengan kekalahan (tim voli putra LavAni) semalam, itu sangat menyakitkan," kata AHY saat membuka pidatonya di acara TYI Lecture Series di Yogyakarta, Senin (12/5/2025).
Penampilan tim LavAni tadi malam memang disaksikan langsung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bersama Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Namun, dukungan langsung itu rupanya tak mampu membalikkan posisi LavAni seperti musim-musim sebelumnya di mana LavAni pernah menjadi juara bertahan 3 musim berturut-turut.
Alih-alih tak ingin larut dalam kesedihan, AHY lalu mengingat pesan ayahnya agar menyikapi kekalahan maupun kemenangan dengan bijaksana. Dia menyampaikan kekalahan LavAni di partai final itu harus menjadi pelajaran berharga bagi tim untuk berbenah dan mempersiapkan para pemain agar lebih baik lagi di kompetisi Proliga musim depan.
"Kadangkala kita menang, tapi kadang juga kita belajar. Kita harus move on, dan melakukan lebih baik lagi," ujarnya.
AHY kemudian menyapa David Cohen, salah satu panelis yang juga profesor asal Universitas Stanford, Amerika Serikat, di bidang hukum dan hak asasi manusia. David adalah peserta dalam forum itu. Ia menceritakan bola voli di Indonesia layaknya American Football di Amerika.
"Di Indonesia, bola voli di Indonesia seperti American Football di Amerika, jadi semalam tim kami mengalami kekalahan," ucap AHY yang menceritakan kekalahan tersebut kepada Cohen.