REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polrestabes Semarang menangkap seorang pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan perempuan berinsial DNS (29 tahun) asal Duren Sawit, Jakarta Timur. DNS meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang, Senin (9/6/2025) setelah diantar dua pria tak dikenal dari Hotel CitraDream.
"Iya, sudah ditangkap tadi malam di wilayah Jawa Timur," ungkap Wakasatreskrim Polrestabes Semarang Kompol Aris Munandar ketika dikonfirmasi apakah benar pihaknya telah menangkap terduga pelaku pembunuhan DNS, Selasa (10/6/2025).
Menurut Aris, saat ini terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan. Aris belum membeberkan lebih detail terkait latar belakang terduga pelaku dan dugaan motif di balik pembunuhan.
BACA JUGA: Perempuan Asal Duren Sawit Meninggal di RS Kariadi Usai Diantar 2 Orang tak Dikenal, Diduga Dibunuh
Sebelumnya Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena mengonfirmasi pihaknya sedang mengusut kasus kematian DNS. Dia mengungkapkan, autopsi terhadap DNS sudah dilakukan pada Senin kemarin.
"Untuk hasil autopsi sementara kuat dugaan pembunuhan," kata Andika ketika dihubungi lewat pesan singkat, Selasa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Republika, DNS mengalami sejumlah luka pada tubuhnya ketika dilarikan ke RSUP Dr Kariadi. Luka tersebut antara lain kuku membiru, mulut mengeluarkan darah, dan lecet di sekitar leher.
Andika mengatakan, pihaknya juga telah mengamankan dua orang yang mengantarkan DNS ke RSUP Dr Kariadi. "Untuk yang dua orang mengantarkan sudah diamankan dan diambil keterangan," ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini timnya sudah memeriksa empat saksi. Andika mengungkapkan, timnya juga telah melalukan pemeriksaan ke Hotel CitraDream yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah.
Sementara itu pengelola CitraDream masih enggan memberikan komentar terkait peristiwa dugaan pembunuhan tersebut. "Itu kewenangan polisi, kami belum bisa menyampaikan, takutnya melangkahi pihak berwenang," kata Manager CitraDream Hotel, Heny, saat ditemui di lokasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika