Kamis 12 Jun 2025 22:51 WIB

950 Ribu Warga Jawa Tengah Menganggur, Terbanyak di Brebes

Kawasan industri sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja di Jateng.

ilustrasi:pencari kerja - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan setidaknya masih terdapat 950.000 warga di wilayah tersebut yang masih menganggur.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
ilustrasi:pencari kerja - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan setidaknya masih terdapat 950.000 warga di wilayah tersebut yang masih menganggur.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan setidaknya masih terdapat 950.000 warga di wilayah tersebut yang masih menganggur, atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,33 persen dari total angkatan kerja. Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih, menyebutkan data angka pengangguran di Jateng tersebut tercatat per Februari 2025.

Untuk jumlah angkatan kerja di Jateng mencapai 21,87 juta orang. Dari jumlah tersebut 20,92 juta orang sudah bekerja. "Dalam setahun terakhir, sejak Februari 2024, ada penambahan tenaga kerja sebanyak 515 ribu orang," katanya di Semarang, Kamis (12/6/2025).

Ia mengatakan ada tiga daerah di Jateng dengan TPT tertinggi, yakni Kabupaten Brebes sebanyak 8,35 persen, Kabupaten Cilacap 7,83 persen, Tegal 7,53 persen. Sedangkan daerah dengan tingkat pengangguran terendah adalah Kabupaten Temanggung 2,35 persen, Kabupaten Wonogiri 2,4 persen, dan Kabupaten Rembang 2,84 persen.

Menurut dia, keberadaan kawasan industri sangat berperan dalam menyerap, dan ada cukup banyak kawasan industri di Jateng, termasuk beberapa di antaranya yang baru dibuka. Karena itu, ia mendorong pengembangan kawasan industri, seperti di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Ekonomi Khusus Kendal (KEK) untuk terus meningkatkan investasi dan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

Di sisi lain, industri di Rembang, khususnya sektor padat karya juga mulai bergeliat sehingga diharapkan bisa terus mengurangi angka pengangguran. "Di Lasem (Rembang) misalnya, industri sepatu sedang berkembang pesat dan mampu menyerap banyak tenaga kerja," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement