Jumat 13 Jun 2025 01:43 WIB

Viral Guru Tendang Kepala Murid di Demak, Berakhir Damai

Guru itu meminta maaf kepada orang tua dan murid yang ditendangnya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang guru SMP di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena berdiri di atas meja belajar dan menendang kepala muridnya.
Foto: Tangkapan Layar
Seorang guru SMP di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena berdiri di atas meja belajar dan menendang kepala muridnya.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Seorang guru SMP di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena berdiri di atas meja belajar dan menendang kepala muridnya. Alasannya dia kesal mendengar suara siulan saat tes terakhir dijalankan.

Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Awalnya sang guru meminta murid lain mengecek sumber siulan di luar, tetapi murid tersebut murid tak menemukan siapa-siapa. Lalu guru tersebut kembali mendengar siulan dari luar lalu dia memilih naik ke atas meja untuk melihat ke arah luar kelas dari jendela. Saat tak melihat ada orang bersiul dari luar, entah mengapa si guru marah lalu menendang muridnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan mengaku sudah memanggil guru tersebut dan meminta mediasi antara pihak sekolah dan orang tua murid. Haris juga mengaku tak senang tingkah si guru dan dia berjanji akan menghukum lewat sanksi disiplin PNS. Orang tua murid yang ditendang sudah melapor ke polisi pada Selasa (11/6/2025) malam.

Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan kasus viral guru menendang kepala murid yang terjadi di wilayahnya telah berakhir damai. Dia mengatakan, guru terkait sudah menandatangani pernyataan bermaterai dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

Peristiwa penendangan murid yang viral di media sosial terjadi di SMPN 1 Karangawen pada Selasa (10/6/2025). Guru yang melakukan penendangan adalah DM (51 tahun) dan mengajar mata pelajaran IPA. Sedangkan korban adalah KS, murid kelas VII SMPN 1 Karangawen.

"Jadi kronologinya, waktu asesmen akhir tahun kemarin tanggal 10 (Juni 2025), Pak gurunya mendengar suara siulan. Setelah itu disuruh nengok, terus dijawab kalau (yang siul) itu di luar," kata Haris ketika dihubungi Republika, Kamis (12/6/2025). 

Tak lama kemudian, DM kembali mendengar siulan. Setelah itu, DM memutuskan naik ke atas meja untuk menengok ke luar jendela.

"Malah ada yang tertawa dan sebagainya, itu membuat beliau emosi dan spontanitas kemudian nendang (murid) yang di depannya sesuai dengan video yang viral itu," ucap Haris.

Haris mengungkapkan, setelah video penendangan itu viral, keesokan harinya, Rabu (11/6/2025), tim Disdikbud Kabupaten Demak, bersama DM, orang tua KS, dan kepala sekolah, melakukan pertemuan di SMPN 1 Karangawen. Pertemuan itu bertujuan memediasi DM dengan orang tua KS. "Kemudian dari mediasi itu, kesimpulan untuk keleluargaan," ujar Haris. 

Dia menambahkan, proses mediasi juga dilanjutkan pada Kamis di Mapolres Demak. Menurut Haris, mediasi berlangsung cukup lancar.

"Yang bersangkutan sudah ada iktikad untuk membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan meminta maaf kepada yang bersangkutan (KS) maupun orang tua wali. Dan hari ini sudah selesai kekeluargaan," katanya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika DIY Jateng & Jatim (@republikajogja)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement