Kamis 13 Nov 2025 17:56 WIB

Maha Menteri Keraton Surakarta Mengaku tak Diundang Acara Pengukuhan PB XIV

Kami tidak pernah didatangi, dimintai izin juga tidak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
 Kabar dukacita meninggalnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII.
Foto: Instagram @kratonjogja.
Kabar dukacita meninggalnya Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sri Susuhunan Pakubuwono (PB) XIII.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan mengaku belum menerima undangan upacara pengkuhan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo sebagai raja baru atau Paku Buwono (PB) XIV. Acara pengukuhan diagendakan digelar pada Sabtu (15/11/2025).

Juru Bicara KGPA Tedjowulan, Bambang Ary Wibowo, mengungkapkan, KGPA Tedjowulan tidak mengetahui soal akan digelarnya upacara pengukuhan Gusti Purboyo sebagai PB XIV. "Kami tidak pernah didatangi, dimintai izin juga tidak. Ini saya konfirmasi karena saya baru saja ketemu beliau (KGPA Tedjowulan)," kata Bambang ketika dihubungi, Rabu (12/11/2025). 

Baca Juga

Selain tak diberi tembusan, KGPA Tedjowulan, selaku adik almarhum PB XIII, juga belum menerima undangan acara pengukuhan Gusti Purboyo. "Beliau itu dapatnya share-an undangan untuk teman-teman media. Beliau juga dapat share-an dari Kodim atau Korem. Jadi tahunya acara Sabtu itu dari mereka," ucap Bambang.

Menurut Bambang, KGPA Tedjowulan masih belum mengomentari tentang agenda upacara pengukuhan Gusti Purboyo sebagai PB XIV pada Sabtu mendatang. "Namun beliau menegaskan, beliau berpegang pada SKep Mendagri 430. Tugasnya mengisi kekosongan (takhta raja), mencoba merangkul semua, dan siapapun yang akan terpilih (sebagai raja), beliau legowo," ujarnya. 

Dia menambahkan, karena saat ini terdapat kevakuman, KGPA Tedjowulan bertindak sebagai Pelaksana Tugas Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Menurut Bambang, hal itu sejalan dengan SK Mendagri Nomor 430 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta. 

Kendati demikian, Bambang menekankan bahwa KGPA Tedjowulan bukan raja definitif Keraton Kasunanan Surakarta. "Beliau posisinya hanya menggantikan hingga nanti ada raja terpilih," katanya. 

Menurut Bambang, KGPA Tedjowulan telah berencana mengumpulkan keluarga PB XII dan PB XII untuk membahas perihal suksesi. Hal itu bertujuan mencegah friksi atau konflik akibat adanya aksi saling klaim sebagai pihak yang layak menjadi PB XIV. 

"Jadi tidak perlu keluarga itu harus berantem. Siapa yang mau jadi raja, silakan. Beliau (KGPA Tedjowulan) sendiri sudah mengatakan, 'Siapapun yang jadi raja, saya akan dukung'," ujar Bambang.

Ketika ditanya apakah KGPA Tedjowulan akan menghadiri upacara pengukuhan Gusti Purboyo sebagai PB XIV, Bambang enggan berkomentar. "Saya tidak bisa mengomentari hari Sabtu. Karena hari Sabtu belum terjadi. Bisa saja nanti semuanya berpikir ulang, musyawarah ulang, dan menentukan siapa yang akan jadi raja," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement