REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta waspada setelah kajian Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut, bumi Keraton tersebut menyimpan potensi gempa megathrust berkekuatan M 8,8. Jika gempa tersebut terjadi, diperkirakan tsunami setinggi 22 meter akan menyapu wilayah Yogyakarta.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad kepada wartawan mengatakan, masyarakat punya waktu sekitar 38 hingga 42 menit untuk menyelamatkan diri sebelum gelombang mencapai daratan. "Kajian yang sudah dilakukan BMKG, bahwa kita punya risiko gempa megathrust di (magnitudo) 8,8. Kemudian di tiga Kabupaten, Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo itu ada potensi terjadi tsunami," kata Noviar kepada wartawan di Pantai Samas, Sanden, Bantul, Rabu (11/6/2025).
Dari hasil kajian BMKG, wilayah yang terdampak tsunami setinggi 18-22 meter paling tinggi adalah Bantul dan Kulon Progo. Dia mengatakan, untuk Gunungkidul relatif aman jika terjadi tsunami karena lokasi geografisnya memiliki tebing.
Dia mengungkapkan, zona aman tsunami adalah empat kilometer dari bibir pantai. "Yang patut diwaspadai sekitar jalur kanan kiri sungai yang menjadi bagian zona merah," kata dia.