Ahad 06 Jul 2025 17:21 WIB

IPB Beri Pelatihan Guru PAUD di Bantul Ciptakan Buku Cerita Digital Interaktif

Kegiatan pelatihan menyasar guru-guru HIMPAUDI di Kapanewon Kasihan.

Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menyelenggarakan pelatihan bertajuk Transformasi Digital PAUD: Pembuatan Buku Cerita Digital di Balai Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Ahad (6/7/2025).
Foto: dokpri
Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menyelenggarakan pelatihan bertajuk Transformasi Digital PAUD: Pembuatan Buku Cerita Digital di Balai Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Ahad (6/7/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menyelenggarakan pelatihan bertajuk Transformasi Digital PAUD: Pembuatan Buku Cerita Digital di Balai Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Ahad (6/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA). Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui pendekatan praktis dan aplikatif.

Kegiatan pelatihan menyasar guru-guru yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Para peserta dilatih menggunakan platform Heyzine untuk menciptakan buku cerita digital interaktif berbasis ilustrasi dan narasi edukatif. Pelatihan ini juga mengenalkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI generatif) untuk mendukung pengembangan materi pembelajaran berbasis teknologi.

“Tujuan utama kami adalah memperkuat kapasitas guru PAUD dalam menghadirkan media pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan ramah anak. Buku cerita digital ini diharapkan menjadi jembatan agar proses belajar menjadi lebih menarik dan sesuai perkembangan zaman, ujar salah satu dosen penggagas kegiatan dari Program Studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB, Dr Wahyu Budi Priatna, dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad.

Pelatihan berlangsung dalam suasana antusias. Selama satu hari penuh, peserta dibimbing langsung oleh tim dosen IPB yang terdiri dari Dr Hudi Santoso, Dr Wahyu Budi Priatna, Dr Abung Supama Wijaya, Dr Hari Otang Sasmita, dan Dr David Rizar Nugroho. Tahapan pelatihan meliputi identifikasi kebutuhan guru, pembuatan konsep cerita, desain visual interaktif, serta praktik produksi digital. Materi dirancang sedemikian rupa agar relevan dan mudah diaplikasikan oleh pendidik di lapangan.

"Kegiatan pelatihan ini membawa hal baru bagi kami karena merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di Kabupaten Bantul. Saya berharap kegiatan ini dapat direplikasi oleh kecamatan-kecamatan lainnya” ujar pemiliki PAUD Kabupaten Bantul, Kecamatan Kapanewon Kasihan, Dwijono Hartanto.

Dari kegiatan ini, dihasilkan beberapa output penting seperti buku cerita digital hasil karya guru, modul pelatihan, dokumentasi video, serta artikel jurnal untuk publikasi ilmiah dan media massa. Selain itu, pelatihan ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara IPB dan komunitas pendidikan anak usia dini di daerah.

Menutup sambutan, Ketua Program Studi Komunikasi Digital dan Media, Dr Hudi Santoso menyampaikan bahwa transformasi digital di sektor pendidikan tidak bisa hanya menyasar institusi besar, namun juga harus menjangkau level akar rumput seperti PAUD.

"Kami percaya bahwa guru PAUD adalah garda terdepan pembentukan karakter generasi masa depan. Ketika mereka dibekali keterampilan digital yang relevan, maka dampaknya akan terasa sangat luas. IPB melalui Sekolah Vokasi berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari perubahan itu," ujarnya.

Pelatihan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas lokal dapat menciptakan inovasi sederhana namun berdampak nyata dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement