Rabu 19 Nov 2025 19:32 WIB

Gunung Semeru Erupsi Luncurkan Awan Panas Sejauh 7 Kilometer

Gunung Semeru berada pada status Waspada atau Level II.

Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Semeru mengalami delapan kali erupsi pada pukul 00.21 hingga 08.20 WIB dengan tinggi letusan 300 hingga 700 meter di atas puncak.
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/10/2025). Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Semeru mengalami delapan kali erupsi pada pukul 00.21 hingga 08.20 WIB dengan tinggi letusan 300 hingga 700 meter di atas puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Gunung Semeru erupsi disertai luncuran awan panas sejauh 7 kilometer dari puncak, Rabu (19/11/2025) sore. Awan panas terlihat membumbung tinggi di atas gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

"Erupsi berupa awan panas masih berlangsung, jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak, dan erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Menurut dia erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 16.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau 5.676 mdpl. "Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung," tuturnya.

Erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sementara ini sekitar 16 menit 40 detik. Ia menjelaskan Gunung Semeru berada pada status Waspada atau Level II dengan rekomendasi masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," katanya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2,5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). "Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement