REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasca-konferensi pers yang digelar Polda Metro Jaya, Selasa (29/7) mengenai kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (ADP), keluarga besar masih mencoba menerima kenyataan pahit yang belum mereka anggap utuh. Terutama sang istri, Meta Ayu Puspitantri, yang disebut masih dalam kondisi sangat terpukul.
Mewakili keluarga, Meta Bagus, menyampaikan kondisi Pita, sapaan akrabnya, yang tengah berjuang secara mental untuk menghadapi kenyataan yang menyakitkan tersebut.
"Sebetulnya kami saat ini masih pada posisi yang berat, masih syok," ujarnya, Selasa (29/7/2025).
"Saya agak ngenes (kasihan) jawabnya (kalau ditanya kondisi istri Arya Daru -Red)," ucapnya menambahkan.
Menurut Meta, Pita sedang menjalani proses pemulihan dan mencoba memahami seluruh rangkaian peristiwa yang begitu cepat terjadi.
"Baru sedang menjalani proses ini semua. Bukan hal yang mudah bagi Pita untuk menjalani proses ini, mencerna ini semua," katanya.
Dalam situasi duka yang belum usai, keluarga meminta masyarakat luas untuk mengirimkan dukungan dan doa, baik untuk almarhum Arya Daru maupun untuk keluarga yang ditinggalkan.
Meta juga meminta pentingnya empati publik terhadap kondisi psikologis keluarga saat ini.
"Kami atas nama keluarga juga memohon doa kepada teman-teman dari pers, kepada masyarakat Indonesia untuk mendoakan almarhum dan keluarga," ungkapnya.
Polisi Tidak Temukan Unsur Pidana
Dalam konferensi pers yang digelar, Polda Metro Jaya menyampaikan hasil penyelidikan sejauh ini belum menunjukkan adanya unsur pidana dalam kematian Arya Daru.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Wira Satya Triputa menyatakan bahwa penyidik menyimpulkan kematian ADP tanpa keterlibatan pihak lain. Penyelidikan turut mengungkap bahwa sejak tahun 2013 Arya disebut pernah menunjukkan indikasi depresi berat dan keinginan untuk mengakhiri hidup, berdasarkan hasil forensik digital dan komunikasi email dengan organisasi bantuan psikologis Samaritans di Inggris.
Namun, bagi keluarga, pernyataan itu belum menjawab semua pertanyaan, dan tak serta-merta bisa dijadikan kesimpulan mutlak. Apalagi Arya selama ini tidak pernah menunjukkan tanda-tanda tekanan ekstrem.
"Terkait dengan beban kerja, perlu kami sampaikan juga bahwa namanya orang bekerja itu kan pasti ada beban. Dan kan pasti ada juga berbagai macam halnya, hanya saja sepemahaman dan sepengamatan kami terhadap Daru itu sampai sejauh ini tidak pernah menceritakan beban-beban berat yang ada. Kurang lebih seperti itu," kata Meta.
"Kami menyakini bahwa almarhum tidak seperti itu," ungkapnya.