Ahad 07 Sep 2025 23:04 WIB

BMKG: Gerhana Bulan Total Bisa Dilihat di Seluruh Wilayah DIY, Tapi Ada Syaratnya

Fase awal gerhana penumbra akan dimulai pukul 22:26 WIB

Gerhana ilustrasi.
Foto: AP Photo/Eric Gay
Gerhana ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gerhana bulan total yang bakal terjadi pada Ahad (7/9/2025) malam dapat diamati di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Syaratnya, cuaca tidak tertutup awan.

"Dari seluruh kabupaten dan kota di DIY bisa melihat jelas fenomena ini, asalkan cuaca tidak tertutup awan," ujar Kepala Stasiun Geofisika Sleman Ardhianto Septiadhi saat dihubungi di Yogyakarta, Ahad.

Baca Juga

Menurut Ardhi, prakiraan cuaca untuk Yogyakarta cerah sehingga peluang masyarakat menyaksikan fenomena ini cukup besar. "Di tempat mana pun bisa dilihat karena terjadi di fase bulan purnama. Berbeda dengan kalau kita pengamatan hilal," ujar dia.

Ia menjelaskan fase awal gerhana penumbra akan dimulai pukul 22:26 WIB, puncak gerhana terjadi pada Senin (8/9) dini hari pukul 01:11 WIB, dan berakhir sekitar pukul 03:56 WIB. Pada puncaknya, menurut Ardhi, bulan akan tampak kemerahan akibat cahaya biru dari matahari difilter oleh atmosfer bumi, sementara cahaya merah tetap menembus hingga mengenai permukaan bulan.

"Gerhana bulan ini aman dilihat dengan mata telanjang. Tidak berbahaya seperti saat gerhana matahari," kata Ardhi.

Menurut dia, BMKG Yogyakarta juga akan melakukan pengamatan langsung dari kantor mulai pukul 23:00 WIB hingga 03:30 WIB. "Puncaknya sekitar pukul 01:00 lebih. Kami tetap ada pengamatan," ujarnya.

Ardhianto menambahkan fenomena gerhana bulan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat terkait peristiwa astronomi yang menandakan posisi matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus. "Jadi mitos-mitos seperti bulan dimakan buto (raksasa) perlu diluruskan. Ini sebenarnya menunjukkan tata surya bergerak sejajar, sehingga bulan masuk ke bayangan inti bumi," ujarnya. (BACA JUGA: Ibu Hamil Harus Ngumpet di Kolong Tempat Tidur Saat Gerhana Bulan Agar Bayinya tak Catat, Mitos atau Fakta?)

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono menegaskan gerhana bulan total kali ini tidak menimbulkan dampak rob di sepanjang pesisir selatan DIY. "Tidak ada dampak rob untuk wilayah DIY. Gelombang tinggi saat ini karena angin yang cukup kencang, dengan ketinggian 2,5 sampai 4,0 meter," kata Warjono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement