Kamis 25 Sep 2025 22:16 WIB

Hujan dan Angin Kencang: 3 Kecamatan di Bogor Banjir, 2 Hektare Lahan di Jombang Terbakar

Masyarakat dianjurkan untuk aktif memantau informasi peringatan dini cuaca.

Rumah warga rusak akibat diterjang angin kencang, yang melanda beberapa desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (24/9).
Foto: BPBD Kab. Bogor
Rumah warga rusak akibat diterjang angin kencang, yang melanda beberapa desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- BPBD Kabupaten Bogor melaporkan kejadian angin kencang menerjang delapan desa di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). Petugas mencatat 55 unit rumah rusak ringan, 13 unit rumah rusak sedang, dan satu unit rumah rusak berat. 

Selain kerugian material, BPBD Kabupaten Bogor melaporkan sedikitnya 71 Kepala Keluarga (KK) atau 241 jiwa terdampak. BPBD Kabupaten Bogor segera turun ke lokasi untuk melakukan asesmen, pemotongan pohon hingga pembersihan jalan yang tertutup pohon tumbang. 

"Kondisi mutakhir, pohon tumbang telah berhasil dievakuasi, dan warga yang terdampak memilih untuk mengungsi ke tempat kerabat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. kepada wartawan, Kamis (25/9/2025).

Angin kencang juga melanda wilayah Jawa Timur yang menimbulkan kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Selasa (23/9). Dua hektar lahan terbakar yang disebabkan cuaca panas dan dipicu angin kencang mengakibatkan api merembet mendekati permukiman warga. 

BPBD Kabupaten Jombang mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran dan api berhasil dipadamkan. Merespons laporan kejadian bencana tersebut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dengan menjaga kebersihan lingkungan, memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik, memangkas material dahan yang mudah patah pada pohon rimbun, serta tidak melakukan aktivitas pembakaran. Apabila melihat titik api, masyarakat diharapkan segera melaporkannya kepada petugas berwenang guna mencegah api meluas.

"Selain itu, masyarakat dianjurkan untuk aktif memantau informasi peringatan dini cuaca dari instansi terkait serta mengikuti arahan resmi dari pemerintah daerah dan petugas di lapangan apabila terjadi situasi darurat bencana."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement