Rabu 19 Nov 2025 09:34 WIB

1,05 Juta Warga Jateng Masih Menganggur

Angka pengangguran terbuka turun 7.000-an orang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
ilustrasi:pencari kerja - Pengangguran di Jawa Tengah turun sedikit, tetapi masih menyentuh angka 1,05 juta jiwa.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
ilustrasi:pencari kerja - Pengangguran di Jawa Tengah turun sedikit, tetapi masih menyentuh angka 1,05 juta jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah merilis data tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jateng per Agustus 2025. Angkanya adalah 4,66 persen atau turun 0,12 persen jika dibandingkan Agustus 2024, yakni 4,78 persen. 

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, mengungkapkan, jika dikonversi ke jumlah tenaga kerja, penurunan TPT sebesar 0,12 persen setara 7.000-an orang. "Pengangguran kalau kita lihat menurun sebesar 7.000 orang dibandingkan dengan Agustus tahun kemarin, sekarang tercatat 1,04 juta orang," ucapnya, Ahad (16/11/2025). 

 

Menurut Endang, penurunan TPT menunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja. Dia mengungkapkan, per Agustus 2025, penduduk usia kerja (PUK) di Jateng, yakni mereka yang berusia 15 tahun ke atas, tercatat sebanyak 30,04 juta orang. Jumlah itu meningkat 325 ribu orang dibandingkan 2024

 

Dari 30,04 juta PUK, 22,34 juta di antaranya merupakan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja di Jateng hingga Agustus 2025 naik 427 ribu orang jika dihitung sejak Agustus 2024. Sementara jumlah nonangkatan kerja menurun 102 ribu orang, menjadi 7,7 juta orang.

 

Endang menjelaskan, dari 22,34 juta angkatan kerja, sebanyak 21,3 juta di antaranya masuk kategori pekerja. Sementara sisanya, yakni 1,04 juta orang masih tergolong sebagai pengangguran.

 

"Sepanjang periode Agustus tahun 2024 sampai dengan Agustus tahun 2025 terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 434 ribu orang," kata Endang. 

 

Dia menambahkan, mereka yang terklasifikasi sebagai pekerja, masuk ke tiga golongan berbeda, yakni pekerja penuh waktu, pekerja paruh waktu, dan setengah pengangguran. Jumlah pekerja penuh waktu mencapai 14,65 juta orang atau menurun 104 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Sementara jumlah pekerja paruh waktu sebanyak 5,15 juta orang atau meningkat 607 ribu orang dibandingkan 2024. Sementara setengah pengangguran 1,49 juta orang, menurun 69 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, menjadi penyerap tenaga kerja terbesar dengan kontribusi 26,01persen, naik 0,21 juta orang dibandingkan 2024. Sektor industri pengolahan menyusul dengan dengan kontribusi 20,98 persen atau naik 0,11 juta orang. Menurut Endang, lonjakan luas tanam dan pertumbuhan ekonomi di sektor industri menjadi faktor utama peningkatan penyerapan tenaga kerja di kedua sektor tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement