Rabu 10 Dec 2025 16:20 WIB

BGN: Ratusan SPPG Hilang Kontak Pascabencana di Sumatera

BGN masih menunggu stabilisasi situasi di Sumatera.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Karta Raharja Ucu
Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat ditemui seusai acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
Foto: Wulan Intandari/ Republika
Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat ditemui seusai acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai wilayah Sumatera hilang kontak sejak banjir bandang dan longsor melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Hilangnya komunikasi itu menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi operasional dan keberadaan relawan yang bertugas.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah ratusan dapur tersebut benar-benar terdampak langsung atau hanya terputus akibat gangguan jaringan. "Kita belum bisa identifikasi apakah (hilang kontak -Red) karena gangguan sinyal atau SPPG-nya hilang," kata Dadan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga

Dadan merinci, di Sumut terdapat 44 unit SPPG yang tak aktif pascabencana hingga hari ini. Sementara di Aceh, jumlah dapur yang hilang kontak mencapai sekitar 180 unit. Selain fasilitas dapur, sejumlah relawan juga diduga terdampak, namun pendataan belum dapat dilakukan secara pasti.

"Karena tersebar luas (jadi belum terdata pasti -Red), dan kami mungkin nanti setelah situasi normal dan masuk masa rekonstruksi, baru kita akan tahu," ujarnya.

Hingga kini, BGN masih menunggu stabilisasi situasi di Sumatera untuk memastikan kembali kondisi SPPG serta relawan yang hilang kontak. Meski begitu, Dadan memastikan masih ada ratusan SPPG yang tetap beroperasi dan beralih fungsi menjadi dapur umum untuk melayani para pengungsi. 

Ia menyebut totalnya ada sebanyak 319 unit di tiga provinsi terdampak yang saat ini aktif menyediakan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan bergizi untuk anak-anak, balita, serta ibu hamil di titik-titik evakuasi. "Ada 319 SPPG yang melayani pengungsi. Ada 105 di Aceh, kemudian 108 di Sumatera Utara, dan 66 di Sumatera Barat," katanya.

"Kami sudah kirimkan uang cukup ke masing-masing SPPG yang melayani pengungsi agar mereka tetap bisa melaksanakan programnya. Apalagi sejauh BNPB, TNI-Polri, dan Kementerian Sosial meminta kita untuk ikut terlibat, kita akan tetap laksanakan," ucap Dadan.

Sementara SPPG yang tidak berada langsung di kawasan bencana, operasional MBG dipastikan tetap berjalan normal.  Dadan menegaskan pemulihan layanan MBG di wilayah terdampak akan dilakukan secara bertahap sesuai kondisi lapangan.

"Yang di daerah bencana, semua dialokasikan untuk menangani pengungsi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement