Rabu 28 Sep 2022 20:55 WIB

Bertepatan Hari Batik, Iriana Gagas Gerakan Kebaya Goes to UNESCO

Himpunan Ratna Busana Indonesia sebelumnya telah diinisiasi langsung oleh Iriana.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Bertepatan Hari Batik, Iriana Gagas Gerakan Kebaya Goes to UNESCO (ilustrasi).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Bertepatan Hari Batik, Iriana Gagas Gerakan Kebaya Goes to UNESCO (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Iriana Joko Widodo menggagas gerakan kebaya menuju warisan budaya tak benda agar diakui UNESCO. Bertepatan dengan hari batik 2 Oktober mendatang, Iriana akan parade busana kebaya bersama buruh gendong di Kota Solo. 

Ketua Himpunan Ratna Busana Indonesia Danarsih Santosa Doellah mengatakan bahwa Ratna Busana sudah berdiri sejak 15 tahun lalu. Namun, Himpunan Ratna Busana Indonesia sebelumnya telah diinisiasi langsung oleh Iriana saat membersamai Jokowi sebagai Walikota Solo lalu. 

Baca Juga

”Beberapa waktu lalu beliau minta ada kegiatan untuk mengenakan kebaya bersama, apalagi ada gerakan kebaya goes to UNESCO. Beliau berjanji akan datang membawa semua istri gubernur seluruh Indonesia dan ibu-ibu OASE KIM (organisasi aksi solidaritas atau organisasi para istri menteri),” katanya dalam jumpa pers, Rabu (28/9/2022).

Selanjutnya, Ketua Panitia Febri Dipokusumo mengatakan ada 2.500 peserta yang akan berparade menggunakan kebaya dari Rumah Dinas Walikota Solo Loji Gandrung hingga Dalem Wuryoningratan. Nantinya, Iriana akan berparade mengenakan kebaya bersama para wanita buruh gendong, bakul jamu dan banyak lainnya. 

”Ada 35 perempuan yang akan berjalan bersama ibu (Iriana Jokowi), mereka adalah bakul jamu gendong, bakul lenjongan, bakul-bakul yang masih berkebaya, sinden jalanan, lima abdi dalem keraton dan lima buruh gendong Pasar Legi," jelasnya. 

Febri menjelaskan kenapa melibatkan mulai dari bakul hingga sinden adalah sebab dalam kesehariannya mereka masih setia mengenakan baik kebaya maupun kain batik. Selain itu, ia menjelaskan ada tiga jenis kebaya yang diajukan ke UNESCO. Yakni, model kebaya Kutubaru, kebaya Kartini dan Kebaya Kerancang.

”Rencananya kalau anggota OASE KIM dan istri-istri gubernur akan memakai Kebaya Kutubaru motif bunga. Tapi kalau peserta lainnya bebas,” pungkasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement