Jumat 07 Oct 2022 23:23 WIB

BPBD Bantul Optimalkan Pos Siaga Darurat Banjir dan Longsor di 29 Desa

Cuaca hujan saat ini sudah bisa diprediksi kapan waktunya.

BPBD Bantul Optimalkan Pos Siaga Darurat Banjir dan Longsor di 29 Desa. Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
BPBD Bantul Optimalkan Pos Siaga Darurat Banjir dan Longsor di 29 Desa. Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan fungsi pos siaga darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang di 29 desa atau kelurahan pada musim hujan yang berpotensi ekstrem saat ini.

Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan, dari 75 kelurahan se-Bantul, ada 29 pos siaga darurat tingkat kelurahan dan satu pos Induk yang akan diaktifkan menghadapi potensi ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang.

Baca Juga

"Jadi 75 kelurahan se-Bantul itu pasti sudah siaga karena ada relawan FPRB (forum pengurangan risiko bencana), tapi yang lebih harus dioptimalkan lagi di 29 titik pos siaga darurat itu," katanya, Jumat (7/10/2022).

Dia mengatakan, hal itu karena 29 dari 75 kelurahan se-Bantul itu memiliki tingkat kerawanan atau risiko lebih tinggi terjadi bencana hidrometeorologi, dan berdasarkan musim hujan tahun sebelumnya, wilayah tersebut dilaporkan ada banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Jadi tidak mengurangi yang wilayah wilayah dengan tingkat kerawanan lebih rendah itu bukan, tapi yang 29 pos ini harus lebih dioptimalkan dari pada yang kelurahan kelurahan yang tingkat resiko rendah dari pada 29 titik," katanya.

Selain ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang, kata dia, potensi bencana lainnya seperti gempa bumi dan tsunami sebagai dampak dari gempa perlu diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai.

"Bencana hidrometeorologi basah tentunya juga kewaspadaan terhadap gempa dan tsunami juga harus disiapkan, kan gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi," katanya.

Dia mengatakan, seperti cuaca hujan saat ini sudah bisa diprediksi kapan waktunya, bahkan bulannya apa bisa diperkirakan, namun kalau gempa dan tsunami tidak bisa diprediksi.

"Sehingga harus diwaspadai warga setiap saat, tentunya di wilayah-wilayah tiga kecamatan di Bantul, yaitu Srandakan, Sanden dan Kretek," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement