Rabu 18 Jan 2023 13:43 WIB

Seruni, Seribu Dinar

Pengembangan suatu aplikasi dapat memiliki latar belakang dan tujuan yang beragam.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami*

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah aplikasi baru bernama Seruni Advance diperkenalkan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V DIY secara hybrid pada hari Selasa, 17 Januari 2023. Aplikasi Seruni Advance berfungsi sebagai metode untuk pengusulan dan penyaluran tunjangan profesi dosen dan tunjangan kehormatan Guru Besar, baik PNS maupun Non PNS di lingkungan LLDIKTI.

Selama ini, metode pengusulan dan penyaluran tunjangan dosen yang dilakukan oleh LLDIKTI disebut masih secara manual dan tidak standar, sehingga dengan adanya aplikasi Seruni Advance ini diharapkan menjadi lebih efektif, transparan, akuntabel, taat administrasi, dan meningkatkan mutu layanan.

Namun demikian, di sisi lain hadirnya satu lagi aplikasi baru ini tentu semakin menambah jumlah aplikasi yang harus digunakan oleh seorang dosen. Seperti yang saya tulis di kolom Lentera pekan lalu bahwa telah terdapat beberapa aplikasi yang harus dikelola dosen untuk menunjang pelaporan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Saat ini, seorang dosen paling tidak harus mengelola dua aplikasi utama yakni Sister dan Sinta. Isian dari dua aplikasi ini juga berkaitan dengan aplikasi lain, baik yang dikelola oleh Kemendikbud Ristek ataupun aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh pihak lain, seperti Bima, Garuda, Google Scholar, Scopus, Web of Science, dan aplikasi lainnya yang memiliki tujuan khusus.

 

Tidak dimungkiri bahwa pengembangan suatu aplikasi dapat memiliki latar belakang dan tujuan yang beragam. Dalam masalah pengembangan aplikasi ini mengingatkan saya pada presentasi hasil publikasi ilmiah salah satu mahasiswa S1 yang saya bimbing melalui jalur kolaborasi riset, yakni Hasna Nirfya di hari Selasa (17/1/2023) yang lalu.

Kolaborasi riset merupakan salah satu jalur yang bisa ditempuh oleh mahasiswa S1 untuk menyelesaikan skripsi di Program Studi Informatika Universitas Amikom Yogyakarta melalui aktivitas kolaborasi riset dengan dosen pembimbing dan menghasilkan luaran artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional bereputasi ataupun jurnal nasional terakreditasi.

Sebagai bagian dalam kolaborasi riset, apa yang telah dilakukan oleh Hasna Nirfya tentu perlu mendapat apresiasi tersendiri. Bagaimana perjalanan penulisan artikel ilmiah sampai akhirnya terpublikasi bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi mahasiswa.

Perjalanan penulisan artikel ilmiah oleh mahasiswa S1 yang cukup panjang ini dengan adanya catatan revisi dari editor dan beberapa reviewer baik dari dalam negeri maupun luar negeri sebelum akhirnya dapat terpublikasi tentu juga harus menjadi motivasi bagi sebagian dosen lainnya. Tidak menutup mata bahwa masih cukup banyak dosen yang masih perlu didorong untuk mau dan mampu melakukan publikasi ilmiah.

Publikasi ilmiah di samping sebagai salah satu unsur yang digunakan dalam kewajiban khusus bagi dosen, juga merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk menghitung skor Sinta. Skor dari aplikasi Sinta ini yang menurut beberapa informasi akan digunakan untuk klasterisasi dan penilaian kinerja dari Perguruan Tinggi.  Nilai dari skor Sinta ini juga disebut akan berkaitan dengan eligibilitas seorang dosen dalam pengajuan hibah penelitian ataupun hibah pengabdian kepada masyarakat. Dengan memperhatikan nilai dari skor, Sinta ini khususnya di Universitas Amikom Yogyakarta tentu masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersama.

Untuk itu sebagai dosen tentu harus segera berbenah untuk mampu mengikuti berbagai perubahan yang ada. Bahwa butuh proses untuk mencapai tujuan dalam setiap perjalanan yang harus diikuti dan hal tersebut akan membutuhkan upaya, ketekunan, konsistensi, dan tentu doa.

Seperti dalam doa yang sering disebut dengan ayat Seribu Dinar yang merupakan akhir dari ayat 2 dan seluruh ayat 3 surat At Thalaq. Doa yang banyak disampaikan sebagai doa pembuka rezeki dan mempermudah urusan, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."  Wallahu a’lam. 

 

*Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement