REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sebanyak 40 wartawan lintas media yang tergabung dalam Paguyuban Wartawan Pemkab Sleman (PWPS) mengikuti vaksinasi tahap kedua di RSUD Sleman. Kegiatan itu dilaksanakan sebagai dukungan pencegahan penyebaran covid-19 di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, vaksinasi tahap kedua dimulai pekan ini yang diperuntukkan bagi petugas pelayanan publik, termasuk wartawan. Ia berharap, keikutsertaan wartawan meningkatkan edukasi bagi masyarakat.
"Momen tahap kedua kami manfaatkan untuk mengajak wartawan ikut divaksinasi. Kami ingin wartawan memberikan informasi ke masyarakat dengan baik karena sudah pernah ikut vaksin," kata Joko di sela-sela vaksinasi di RSUD Sleman, Selasa (23/2).
Penanggung Jawab Promosi Kesehatan RSUD Sleman, Kristina menuturkan, masing-masing wartawan ini akan mengikuti dua kali vaksinasi. Setelah penyuntikan pertama, 14 hari kemudian mereka akan mengikuti kembali penyuntikan vaksin untuk kedua kalinya.
Minimal dua pekan untuk penyuntikan dosis kedua. Untuk penyuntikan pertama, efek samping yang kebanyakan dirasakan setelah disuntik seperti lapar dan mengantuk, sedangkan efek samping seperti yang merasakan demam dan pusing tidak banyak.
"Vaksin ini akan terbentuk antibodi secara sempurna setelah 28 hari. Untuk itu, meskipun sudah divaksin harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, jangan abai, kami minta protokol kesehatan harus senantiasa diterapkan," ujar Kristina.
Ketua PWPS, Hasto Sutadi menambahkan, sebanyak 40 wartawan yang terdaftar mendapat vaksinasi ini memang kesehariannya melaksanakan tugas jurnalistik di Pemkab Sleman. Aktivitas yang tinggi membuat vaksinasi bagi pekerja media jadi penting dilakukan.
"Tujuannya, selain mendukung vaksinasi, juga untuk mencegah penyebaran covid-19 di Kabupaten Sleman," kata Hasto.