Senin 08 Mar 2021 16:08 WIB

Ganjar Minta Rencana Impor Beras Ditinjau Matang

Pemerintah ingin mengimpor sejuta ton beras untuk cadangan, sementara Jateng surplus.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Foto: dok. Istimewa
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah pusat untuk memperhitungkan dengan matang rencana melakukan impor beras sebanyak sejuta ton. Hal itu karena para petani mulai memasuki musim panen.

"Sebaiknya diperhitungkan dengan matang karena ini petani kita mulai panen, petani butuh perhatian agar hasil panennya betul-betul bisa terbeli karena ongkos produksinya tidak murah," katanya di Kota Semarang, Senin (8/3).

Ganjar juga mempertanyakan urgensi impor beras. Dia meminta pemerintah memperhitungkan agar tidak mengguncang situasi pada saat memasuki musim panen ini.

"Kalau alasan darurat bencana, boleh-boleh saja ataupun impor beras khusus dan karena kebutuhan daerah tertentu, silakan, tapi harus dijelaskan secara detil agar tidak mengguncang situasi pada saat kita mau panen. Ini kan sudah masuk musim panen," ujar Ganjar.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan, pada musim panen kali ini, produksi beras di Indonesia dipastikan surplus dan berdasarkan perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, wilayahnya bakal surplus sejuta ton.

"Iya kira-kira begitu (surplus). Kemarin dinas kita sudah menghitung, kalau dari sisi kebutuhan, kita bisa surplus satu jutaan (ton)," kata Ganjar.

Pemerintah pusat berencana melakukan impor beras sebanyak sejuta ton pada awal tahun ini untuk menjaga stok beras nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, impor beras sebesar sejuta ton, dibagi 500 ribu ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan sisanya sesuai kebutuhan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Menurut Airlangga, stok beras perlu dijaga karena pemerintah perlu melakukan pengadaan beras besar-besaran untuk pasokan beras bansos selama masa PPKM serta terjadi bencana di beberapa tempat yang dinilai mengancam ketersediaan pasokan beras nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement