REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Badan Pembina Harian Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Dra Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, saat ini pihaknya sedang merencanakan pembangunan masjid empat lantai. Peletakan batu pertama akan dilakukan dua bulan ke depan.
Keberadaan masjid menjadi vital mengingat Unisa Yogyakarta tidak cuma satu dari 167 perguruan tinggi Muhammadiyah, tapi dari tiga universitas Aisyiyah. Artinya ada kepercayaan besar yang dititip orang tua yang menguliahkan putra-putrinya.
"Selain untuk tempat beribadah bagi mahasiswa, juga akan digunakan sebagai tempat memperkokoh keimanan dan kajian-kajian keislaman serta kajian-kajian tentang kemanusiaan," kata Noordjannah dalam wisuda daring Unisa, Sabtu (13/3).
Wisuda kali ini sendiri diikuti 216 wisudawan dan wisudawati. Terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (Feishum) Unisa Yogyakarta.
Pada kesempatan itu, Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti menuturkan, satu prestasi bisa diukir dengan karya nyata. Maka itu, alumni dituntut tidak hanya menguasai kecerdasan intelektual, tapi kuasai kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual.
Ia mengingatkan, lulusan Unisa tidak hanya memiliki kompetensi profesional di bidang masing-masing. Tapi, mengemban amanah dakwah amar maruf nahi munkar sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah di tengah-tengah bangsa.
"Yang senantiasa harus menjadi teladan dan motor penggerak dalam menciptakan solusi bagi bangsa dan umat," ujar Warsiti.