REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK — Dalam upaya mendukung rehabilitasi kualitas lingkungan pesisir, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, menanam sebanyak 1.000 batang mangrove di lingkungan Desa Gemulak, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Penanaman bibit mangrove itu dilaksanakan mahasiswa peserta KKN di sejumlah kawasan lingkungan kritis akibat dampak abrasi air laut yang ada di desa tersebut.
Wakil Rektor I Unissula, Dr Umar Ma’ruf mengungkapkan, penanaman 1.000 bibit mangrove oleh mahasiswa KKN Unissula merupakan agenda yang telah disusun dalam rangka mendorong perbaikan lingkungan di desa tujuan KKN. Sejauh ini, wilayah Desa Gemulak yang secara geografis berada di kawasan pesisir dan batasan dengan garis pantai menghadapi persoalan lingkungan yang diakibatkan oleh proses abrasi.
“Sehingga cukup berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi warga setempat,” ungkapnya. Tanaman mangrove, masih jelas Ma’ruf, selama ini merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat melindungi daratan dari ancaman abrasi air laut.
Oleh karena itu, melalui kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan di Desa Gemulak diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi tingginya ancaman abrasi yang terus terjadi seiring peningkatan pemanasan global serta penurunan permukaan tanah.
Lebih lanjut ia juga mengapresiasi kerja sama Pemerintah Desa (Pemdes) Gemulak dalam menyukseskan kegiatan rehabilitasi lingkungan tersebut. Sehingga pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar.
“Terima kasih atas kerja sama yang baik dari Pemdes Gemulak dalam mendukung kegiatan penanaman mangrove serta serta bisa menerima mahasiswa yang sedang melaksanakan program KKN,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unissula, Prof Heru Sulistyo menambahkan, selain penanaman bibit mangrove, mahasiswa KKN Unissula juga melakukan berbagai kegiatan lain di Desa Gemulak. Baik kegiatan di bidang pendidikan maupun kegiatan bidang sosial lainnya.
"Dengan harapan program-program pengabdian mahasiswa di Desa Gemulak akan memberikan manfaat bagi warga setempat," ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Gemulak, Mat Kasan menyampaikan, program penanaman bibit mangrove cukup bermanfaat bagi warganya. Karena abrasi menjadi salah satu persoalan lingkungan yang belum kunjung terselesaikan di tengah keterbatasan kemampuan pemerintah desa.
Ia juga berharap, penanaman bibit mangrove dalam jangka panjang akan bisa bermanfaat dalam menanggulangi persoalan abrasi yang terjadi. “Selain itu, keberadaan tanaman mangrove tersebut juga bisa mendorong peningkatan kesejahteraan warga desa kami,” katanya.