REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menjanjikan adanya fasilitasi kepada instansi pemerintah atau pihak swasta yang bersedia menyediakan tempat untuk vaksinasi Covid-19. Pemkot Surabaya saat ini sudah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak seperti mal dan perguruan tinggi untuk menggelar vaksinasi massal.
"Kalau dengan perguruan tinggi ya seperti di Ubaya (Universitas Surabaya) yang mengadakan vaksinasi tanpa turun kendaraan atau penyuntikan vaksinnya tetap dilakukan di atas sepeda motor dan mobil para pengemudi Gojek. Sedangkan kalau di mal, seperti halnya di Tunjungan Plaza (TP)," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Ahad (4/4).
Menurut dia, kerja sama ini merupakan salah satu kehebatan warga Kota Surabaya. Bahkan, lanjut dia, apabila stok vaksinnya sangat banyak, maka dokter-dokter dari TNI-Polri juga siap membantu vaksinasi.
"Kerja sama yang semacam ini yang saya harapkan dari Surabaya. Insya Allah kita semua bisa melewati ini semua kalau warga betul-betul mencintai kotanya dan bergotong royong untuk saling melengkapi," katanya.
Eri menyampaikan jajaran Pemkot Surabaya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya selalu berinovasi bagaimana masyarakat Surabaya tidak merasa berat ketika mau divaksinasi. "Harapan kami ketika mereka datang dengan keluarganya, setelah divaksin bisa keluar bareng. Biasanya kan vaksin di puskesmas, kami membuat terobosan-terobosan, sehingga semakin banyak warga Surabaya yang divaksin," ujarnya.
Ia memastikan hingga saat ini sudah ada sekitar 300 ribuan warga Surabaya yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Vaksinasi itu terus digencarkan, tapi tetap memperhatikan stok vaksin yang ada.
Sebab, ketika melakukan vaksin tahap pertama, maka harus menyiapkan vaksin tahap keduanya. "Kata Pak Kapolres dan Pak Danrem, hajar habis vaksinasi buat warga Surabaya, jadi kami terus percepat," katanya.