REPUBLIKA.CO.ID, LUMJANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), terus melakukan pembaruan data terkait jumlah rumah yang rusak akibat gempa. Hingga Sabtu (17/4) pukul 17.00 WIB tercatat, sebanyak 2.511 rumah yang terdampak gempa bumi bermagnitudo 6,1 berpusat di Kabupaten Malang.
"Jumlah rumah yang rusak terus bertambah, menjadi 2.511 rumah, baik rusak berat, sedang dan ringan yang tersebar di 11 kecamatan di Lumajang," kata Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Joko Sambang, saat dihubungi per telepon di Lumajang, Sabtu.
Dari 2.511 hunian yang rusak, terdiri dari 1.348 rumah yang rusak ringan, 615 rumah rusak sedang dan 548 rumah rusak berat, dengan kerusakan rumah yang terparah berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari. Selain rumah rusak, lanjut dia, 76 fasilitas umum juga rusak terdampak gempa, yakni 29 rusak ringan, 25 rusak sedang dan 22 rusak berat, sehingga Pemkab Lumajang juga memprioritaskan perbaikan secepatnya sejumlah fasilitas umum tersebut.
"Gempa yang berpusat di Malang itu juga menimbulkan korban jiwa di Lumajang, yakni enam orang meninggal, dua orang mengalami luka berat dan 14 orang mengalami luka ringan hingga sedang," tuturnya.
Joko mengatakan, BPBD Lumajang terus memperbarui data warga yang terdampak gempa bumi dan apabila sudah final, maka segera dikirim ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan bantuan. "Ke-11 kecamatan yang terdampak gempa, yakniCandipuro, Gucilalit, Kedungjajang, Pasirian, Pasrujambe, Pronojiwo, Senduro, Sumbersuko, Tekung, Tempursari, dan Kecamatan Yosowilangun," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam penanganan bencana gempa bumi yang tersebar di 11 kecamatan terdampak, yakni melakukan kaji cepat pascabencana, mendirikan tenda pengungsian, mengirimkan paket sembako oleh BPBD Lumajang, pendirian posko bencana terpusat dan pembersihan material pascagempa.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq terus melakukan pemantauan di sejumlah desa yang terdampak gempa bumi, seperti di Desa Tamanayu, Kecamatan Pronojiwo dengan mengecek data korban terdampak gempa dan dipasang di papan pengumuman balai desa sebagai bentuk transparansi.
"Kami minta semua desa menyampaikan data rumah warga yang rusak di papan pengumuman secara transparan, sehingga masyarakat juga bisa mengecek apakah data itu sudah benar atau belum," katanya.