REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan ketersediaan dan kelayakan makanan para pengungsi korban banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang tercukupi. Di mana petugas menyiapkan hingga 3.000 bungkus makanan untuk tiga kali makan para pengungsi setiap harinya.
Khofifah pun menekankan agar masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena semua kebutuhan pengungsi telah disiapkan. Meski demikian, Khofifah meminta masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru tetap waspada dan selalu mengikuti instruksi dari petugas, agar tidak ada korban jiwa.
"Saya imbau agar tenang dan tidak panik, tapi tetap meningkatkan kewaspadaan. Saat ini utamakan keselamatan dan ikuti instruksi dari pihak petugas agar aman dan selamat," ujarnya, Senin (10/7/2023).
Berdasarkan data BPBD Jatim per 9 Juli 2023, tercatat sebanyak 1.038 warga mengungsi di 18 titik pengungsian akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru. Pengungsian di antaranya berada di Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Tambahrejo.
Kemudian di Balai Desa Besuk, Dusun Kampung Baru, Ponpes Nurul Salam, Rumah warga Patung Salak, Rumah Komunitas Wani Gosong, Pronojiwo, Tempursari, Desa Pasrujambe, dan Balai Desa Nguter.
Demikian pula anak-anak yang menjadi korban banjir lahar dingin Gunung Semeru telah mendapat penanganan trauma healing di Pos Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang didirikan Dinas Sosial Pemprov Jatim. LDP dikelola tim gabungan dari Tagana dan Peksos yang tergabung dalam Jatim Sosial Care Dinsos.
LDP tersebut, Khofifah melanjutkan, tidak hanya melayani anak-anak, tetapi juga para korban rentan lainnya seperti Lansia dan ibu hamil atau menyusui. "Mudah-mudahan bencana ini segera tertangani dan anak-anak dapat kembali sekolah dan beraktivitas seperti sediakala," ujarnya.