REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pelaksanaan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang digelar di 140 satuan pendidikan (sekolah) di berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah disebut bisa berjalan lancar.
Kendati begitu, uji coba selama dua pekan tersebut masih meninggalkan beberapa catatan yang harus menjadi perbaikan bagi kalangan tenaga pengajar (guru) di sekolah penyelenggara uji coba PTM di sekolah.
“Sampai hari ini, evaluasi dari uji coba PTM di 140 sekolah tidak ada temuan berarti dan itu alhamdulillah,” jelas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jawa Tengah, Senin (19/4).
Meski begitu, kata gubernur, evaluasi memberikan beberapa catatan yang tentunya penting bagi Jawa Tengah untuk membuat satu SOP bagi pelaksanaan PTM di sekolah bagi para tenaga pengajar.
"Dari sisi kedisiplinan siswa selama pelaksanaan uji coba PTM di sekolah sudah bisa berjalan dengan baik dalam melaksanakan protocol kesehatan dan SOP pencegahan. Tetapi justru dari kalangan guru yang mendapat beberapa catatan," katanya.
Oleh karena itu, gubernur kembali meminta kepada semua guru untuk bisa memperbaiki apa yang menjadi catatan dalam evaluasi pelaksanaan uji coba PTM di Provnsi Jawa Tengah tersebut. Misalnya seperti masih mengabaikan jarak yang terlalu dekat, maskernya dibuka saat mengobrol, membuka masker saat mengajar di kelas, dan lainnya.
Meski begitu, lanjutnya, dengan hasil hasil evaluasi tersebut, maka kemungkinan penambahan jumlah sekolah penyelenggara dalam uji coba tahap kedua yang akan dimulai pada 26 April sampai 7 Mei 201 mendatang.
Namun rencana tersebut juga harus dibahas dan dipersiapkan dengan lebih detil dan lebih matang. "Agar pelaksanaannya bisa lebih baik dari uji coba PTM di sekolah tahap pertama kemarin," katanya.
Di luar itu, gubernur juga menyampaikan yang perlu disiapkan justru ujian luar jaringan (luring) yang diinformasikan beberapa kabupaten/kota. Maka sekolah yang mau melakukan ujian luring harus menyampaikan persiapan kepada Pemprov Jawa Tengah sesuai ketentuan yang ada dan tidak boleh jalan sendiri sebelum diizinkan.
"Nanti akan ada tim khusus yang akan melaksanakan penilaian persiapan sekolah, agar nanti bisa aman semuanya," kata gubernur.