Senin 26 Apr 2021 21:42 WIB

Gubernur Jawa Timur Takziah Keluarga Anggota KRI Nanggala

Sebanyak 47 orang di antaranya tercatat sebagai warga Jawa Timur.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama istri Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto (tengah), istri Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Veronica Yudo Margono (kedua kiri) berbincang dengan istri Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, Winny Widayanti (kedua kanan) saat kunjungan di Rumah Desa Tebel, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/4/2021). Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan gugur bersama 52 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali pada Rabu (21/4).
Foto: ANTARA/Umarul Faruq/
Gubernur Khofifah Indar Parawansa (kanan) bersama istri Panglima TNI Nanny Hadi Tjahjanto (tengah), istri Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Veronica Yudo Margono (kedua kiri) berbincang dengan istri Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, Winny Widayanti (kedua kanan) saat kunjungan di Rumah Desa Tebel, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (26/4/2021). Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Kolonel Laut (P) Harry Setiawan gugur bersama 52 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat menggelar latihan penembakan rudal di laut utara Bali pada Rabu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa takziah kepada keluarga anggota KRI Nanggala 402 yang gugur saat bertugas di utara Pulau Bali.

"Kami bersama dengan Ketua Dharma Pertiwi dan juga Jalasenastri takziah kepada anggota keluarga dari 53 prajurit KRINanggala 402," kata Khofifah, usai takziah di rumah duka Komandan Satuan Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Pelaut (P) Harry Setiawan di Gedangan, Sidoarjo, Senin (26/4).

Ia mengatakan, dari 53 prajurit KRI Nanggala 402 yang gugur dalam melakukan tugas tersebut sebanyak 47 orang di antaranya tercatat sebagai warga Jawa Timur. "Tentu saja dukanya keluarga dari seluruh keluarga besar TNI AL juga menjadi duka masyarakat Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, bukan perkara mudah untuk menyiapkan 47 orang prajurit yang di dalamnya juga terdapat perwira karena di dalamnya juga ada sisi pembangunan karakter. "Pembangunan karakter dan juga integritas tersebut tidak mudah, tidak gampang," katanya.

Ia mengatakan, musibah ini menjadi duka mendalam, semoga amal bakti dan juga khilaf yang selama hidup para almarhum diampuni oleh Allah SWT. "Kami sudah berkoordinasi dengan Dharma Pertiwi bahwa mereka (keluarga para prajurit) ada skill yang memungkinkan untuk bisa mendedikasikan profesi masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, saat ini harus dibangun sinergitas peran ekonomi yang semula ada di pundak para prajurit. "Hal ini harus dikoordinasikan lebih detail lagi supaya akses ekonomi menjadi penguatan ekonomi keluarga," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement