REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjanjikan program pelatihan bersertifikat bagi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) serta beasiswa bagi anak buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Surabaya, Kamis.
Dalam sambutannya di depan ribuan buruh yang berkumpul di Kantor Gubernur Jawa Timur, Khofifah menyatakan Pemprov Jatim akan menyediakan pelatihan sekaligus sertifikasi bagi 10.000 korban PHK sebagai upaya meningkatkan akses mereka terhadap lapangan kerja yang layak.
“Pelatihan ini tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan, tetapi juga agar masyarakat bisa memperoleh pekerjaan dengan upah yang layak dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga,” ujarnya.
Khofifah menambahkan Pemprov Jatim telah menyiapkan anggaran untuk program tersebut dan akan segera dikomunikasikan dengan koordinator buruh guna memastikan pelaksanaan berjalan optimal.
Di sektor pendidikan, Khofifah juga menjanjikan kepastian kuota bagi anak buruh yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK negeri. Selain itu, Pemprov Jatim akan menyediakan beasiswa bagi 10 anak buruh yang bersekolah di SMA/SMK swasta.
"SMA/SMK swasta menyiapkan 10 siswa untuk mendapat beasiswa. Jumlah semua ada 30 ribu anak yang bisa diterima SMA/SMK swasta. Ini sekaligus kado untuk Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) besok," kata Khofifah.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Jawa Timur Jazuli mengungkapkan bahwa 17 tuntutan yang disampaikan buruh telah disetujui oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
“Gubernur juga akan memperjuangkan penyediaan perumahan layak bagi buruh di Jawa Timur. Selain itu, kuota anak buruh yang semula hanya lima persen dalam seleksi SMA/SMK negeri akan ditingkatkan menjadi 35 persen,” katanya.