REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan koordinasi untuk persiapan pencegahan mudik lebaran tahun 2021. Salah satunya koordinasi dengan jajaran Korps Lalu Lintas Polri dan jajaran Polda Jawa Tengah dalam mengamankan titik-titik tertentu, khususnya rest area.
"Seluruh rest area (di Jawa Tengah) diawasi polisi melibatkan seluruh Polres di Jawa Tengah, rest area diawasi polisi," kata Ganjar dalam Webinar yang digelar Kemkominfo bertema 'Stok Mudik! Tekan Turun Laju Covid-19', Rabu (28/4).
Ia mengungkapkan, Pemprov Jawa Tengah juga mendukung penyiapan pemeriksaan swab antigen, tempat isolasi guna pemeriksaan di lapangan. Selain itu, langkah penanganan untuk mengantisipasi mudik dini di Jawa Tengah, Pemprov bekerjasama dengan Polri melakukan monitoring patroli di jalur pintu masuk Jateng mulai 1 Mei di 14 titik.
"Tanggal 1 Mei kita melakukan patroli di pintu masuk Jateng, ada 14 titik, lalu pos penyekatan di delapan titik lokasi masuk Jateng, kemudian ketiga, bagi yang terlanjur mudik, dilakukan optimalisasi PPKM mikro, jogo tonggo," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, meski berbagai upaya dilakukan, hal terpenting adalah kesadaran masyarakat. Menurutnya, persoalan saat ini adalah bukan siapa dan jumlah yang disekat, tetapi jangan sampai pergerakan orang dari kota ke kampung halamannya membawa penyakit.
"Yang diingat jangan sampai kita pulang, bawa penyakit, itu aja jangan sampai, kejadian India masuk ke kita, kurva di kita itu sudah bagus, turun terus, saya menyebutnya finish sudah keliatan lho, tapi kalau kita hari ini nggak disiplin, bukan tidak mungkin kita balik lagi, padahal udah mau finish," kata dia.