REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sebanyak 39 pekerja migran Indonesia pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjelang Lebaran. Mereka menjalani prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Puluhan pekerja migran tersebut menjalani karantina terlebih dahulu di Asrama Haji Sukolilo. Selanjutnya, dilakukan pengambilan tes usap PCR, serta mendapat suntikan vaksin.

Mereka yang hasil tesnya negatif maka dipulangkan ke kampung halamannya, sedangkan yang positif akan menjalani perawatan hingga sembuh dan dinyatakan negatif. "Pemkab Jember melalui Dinas Perhubungan melakukan penjemputan terhadap pekerja migran Indonesia di Asrama Haji Sukolilo Surabaya setelah menjalani berbagai prosedur untuk memastikan mereka tidak terpapar COVID-19," kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jember Habib Salim, Sabtu (1/5).

Pada Jumat (28/4) tercatat 16 pekerja migran yang dijemput Dishub Jember. Kemudian petugas menjemput 23 pekerja migran lagi di Surabaya pada Sabtu ini.

"Sesuai mekanisme pemulangan pekerja migran Indonesia, mereka yang dipulangkan adalah pekerja migran yang hasil tes PCR nya negatif setelah dilakukan tes usap di Surabaya," tuturnya.

Titik pemberhetian kendaraan penjemput dishub adalah di salah satu posko kecamatan yang ditunjuk oleh Satgas COVID-19. "Jika domisili pekerja migran berada di beberapa kecamatan, maka petugas melakukan penjemputan di kecamatan yang ditetapkan sebagai titik pemulangan mereka," ucap dia.

Selanjutnya petugas dari posko kecamatan mengantarkan ke rumah pekerja migran yang berkoordinasi dengan posko desa/kelurahan dan melakukan karantina mandiri."Petugas puskesmas akan melakukan tes usap untuk yang kedua kalinya setelah lima hari pekerja migran isolasi mandiri di rumah," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika