REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta meluncurkan aplikasi jual beli yang diperuntukkan ke mahasiswa, Islamic Payment BMT UMY. Aplikasi menjual bermacam produk ketentuan kampus dengan semangat bela beli produk mahasiswa (Bedukdawa).
Islamic Payment merupakan layanan yang dikembangkan UMY dalam pembuatan rekening BMT untuk mahasiswa. Nantinya, mahasiswa bisa mengklaim voucher Bedukmawa senilai Rp 150.000 untuk dibelanjakan di aplikasi yang diberikan UMY setiap semesternya.
Selain itu, mahasiswa dapat menarik uang bagi mereka yang berniat menjual produk. Islamic Payment jadi sebagai perantara dalam transaksi mahasiswa memakai platform Bedukmawa, sehingga diharap mahasiswa segera mengaktifkan Islamic Payment BMT UMY.
Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA UMY), Faris Al Fadhat mengatakan, adanya Bedukmawa dan peluncuran Islamic Payment selaras rancangan yang dikembangkan UMY. Yaitu, menjadi Technopreneurship University pada 2040.
"Tanpa keterlibatan mahasiswa sangat sulit mencapai tujuan itu. Maka itu, UMY terus berupaya mengembangkan Bedukmawa agar semakin mudah dalam pengoperasian," kata Faris, Ahad (2/5).
UMY menggelontorkan anggaran Rp 2,2 miliar per semester untuk memberikan voucher Rp 150.000 kepada mahasiswa, yang hanya dapat dibelanjakan di aplikasi Bedukmawa. Sebab, prinsip dari adanya Bedukmawa tidak lain mahasiswa dan untuk mahasiswa.
"Voucher itu kami berikan setiap semesternya, kalau mereka tidak membelanjakannya otomatis hangus dan uang itu kembali ke UMY. Voucher tidak bisa diuangkan, jadi rugi bila tidak dimanfaatkan," ujar Warek Bidang Keuangan dan Aset, Dr Suryo Pratolo.
Suryo menambahkan, tidak hanya produk berupa barang yang bisa diperjual belikan di aplikasi Bedukmawa. Sebab, di aplikasi Bedukmawa, mahasiswa bisa juga menjual jasa apa saja seperti cuci mobil atau cuci motor, dan masih dilakukan pengembangan.
Untuk kategori ini, dalam penjualan jasa Bedukmawa tidak mematok harga, terserah penjual mengikuti ketentuan yang sudah dibuat UMY. Bedukmawa hanya diperuntukkan mahasiswa aktif, dan kalau sudah lulus akun akan langsung terhapus oleh sistem.
"Tapi, uang hasil penjualan masuk rekening BMT dan dapat dicairkan bahkan setelah lulus. Bagi mahasiswa yang tertarik menjual produknya, bisa bertanya lebih lanjut ke Startup dan Business Incubator (SEBI), salah satu divisi LPKA UMY," kata Suryo.