REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, melaksanakan Sholat Idul Fitri 1442 H dengan protokol kesehatan ketat di tengah pandemi Covid-19. Kepala Tata Usaha Masjid Agung Solo Muhammad Alif di Solo, Rabu (12/5), mengatakan ada beberapa hal yang berbeda pada pelaksanaan Shalat Id kali ini jika dibandingkan dengan pada saat sebelum pandemi Covid-19, salah satunya adalah jamaah yang mengikuti shalat.
"Kalau sebelum pandemi kan banyak anggota jamaah yang datang dari berbagai daerah, kemungkinan besok tidak seperti sebelum pandemi. Apalagi kan mau masuk Solo sudah dicegat (penyekatan)," katanya.
Bahkan, dikatakannya, jika biasanya kapasitas masjid dengan bangunan kuno ini bisa mencapai 10 ribu anggota jamaah, untuk Sholat Id pada Kamis (13/5) hanya dibatasi antara 3.000-5.000 jamaah. Ia mengatakan, pembatasan tersebut dilakukan agar jamaah bisa menerapkan jaga jarak saat melaksanakan ibadah.
Menurut dia, nantinya sebagian jemaah juga akan ditempatkan di serambi maupun halaman masjid. Untuk memastikan pelaksanaan Sholat Id berjalan dengan tertib, dikatakannya, ibadah akan dimulai tepat pada pukul 06.15 WIB.
"Kemarin kami sudah melakukan koordinasi dengan imam, termasuk pelaksanaan khotbah jangan terlalu lama. Selain itu, imam juga diminta untuk memperpendek bacaan surat sehingga pelaksanaan Sholat Idul Fitri bisa selesai dengan lebih cepat," katanya.
Sementara itu, untuk mengurangi antrean jamaah yang akan masuk kawasan masjid, pihaknya akan membuka tiga pintu gerbang. Nantinya di setiap pintu akan dijaga petugas. Para petugas ini akan melakukan pemeriksaan suhu tubuh menggunakan thermogun untuk memastikan jemaah tidak ada yang bersuhu di atas 37 derajat Celcius.