Rabu 19 May 2021 17:14 WIB

Kinerja Aparatur Pemerintah Kota Semarang Dipantau CCTV

CCTV itu memang didedikasikan untuk merekam aktivitas di ruang pelayanan publik.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Fasilitas CCTV.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Fasilitas CCTV.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah, terus mendorong pemanfaatan perangkat CCTV dalam pengembangan sistem monitoring tatalaksana pemerintahan di lingkungannya. Setelah dikembangkan sebagai alat deteksi genangan hingga parkir liar melalui penggabungan dengan sebuah perangkat lunak analitik, pemanfaatan perangkat CCTV juga didorong untuk sistem monitoring kinerja ASN-nya.

“Sehingga, warga Kota Semarang kini bisa mengawasi kinerja pegawai Pemkot Semarang melalui CCTV,” ungkap Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, di Semarang, Rabu (19/5).

Dengan membuka akses publik untuk CCTV yang berada pada tempat pelayanan publik di lingkungan Pemkot Semarang, kata wali kota, memungkinkan bagi warga untuk mengawasi kinerja pelayanan publik pemkot secara real time melalui portal analyticscctv.semarangkota.go.id.

Menurutnya, gagasan untuk membuka akses publik terhadap CCTV di tempat-tempat pelayanan publik itu dikembangkan berdasarkan dari masukan masyarakat. Pasalnya, sejak Pemkot Semarang meluncurkan program ‘Tilik Semar’ (Monitoring Terintegrasi Beranalitik Kota Semarang), banyak pihak yang juga mendorong agar perangkat CCTV yng ada juga didorong untuk mengawasi kinerja aparatur setempat.

Semangatnya untuk memperkuat transparansi tatalaksana pemerintahan oleh masyarakat. “Saya juga sudah sering menyampaikan di Pemkot Semarang ini, seperti bekerja dalam sebuah akuarium kaca, di mana seluruh masyarakat bisa memonitor dan memantau secara langsung,” tegasnya.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi juga menyampaikan, salah satu implementasinya dengan membuka CCTV untuk dapat diakses dan dilihat publik. Hal ini merupakan salah satu dari komitmen untuk membangun pemerintah yang berintegritas dan bebas dari pungli.

Sebab masih ditemukannya sejumlah kasus pungli di tempat layanan publik tertentu menjadi bahan evaluasi besar supaya tidak ada lagi kasus serupa. Adanya sarana CCTV ini sekaligus juga menjadi peringatan untuk menekan penyalahgunaan wewenang. “Karena semua akan terekam, dan dapat dilihat oleh siapa saja bila ada gerak gerik yang mencurigakan,” tambahnya.

Di lain pihak, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut, juga sangat mengharapkan segenap warga Kota Semarang bisa mendukung Pemkot Semarang dengan memanfaatkan siaran CCTV tersebut untuk ikut mengawasi kinerja jajarannya. Pasalnya CCTV itu memang didedikasikan untuk merekam aktivitas di ruang pelayanan publik, seperti loket pelayanan di kecamatan dan kelurahan.

“Integrasi CCTV yang ada di loket pelayanan publik terutama di kecamatan dan kelurahan terus diupayakan agar dapat semakin sempurna. Saat ini kami terus berproses. Kelurahan yang sudah terpasang CCTV dan tersambung internet, kami tarik,” tambah Hendi.

Adapun selain di loket-loket pelayanan publik yang ada di kantor kecamatan dan beberapa kelurahan, CCTV di tiga pasar tradisional juga sudah terintegrasi dan bisa diakses masyarakat melalui laman Tilik Semar.

Tiga pasar tradisional tersebut adalah Pasar Jatingaleh, Pasar Karangayu, dan Pasar Pedurungan. “Kami menargetkan pekan depan 1.100 unit CCTV di lingkungan RT di Kota Semarang akan terintegrasi di Tilik Semar dan bisa diakses oleh masyarakat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement