REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dua warga di Jawa Timur (Jatim) mengalami luka berat dan ringan setelah diterpa gempa yang berpusat di Blitar. Data korban ini tercatat dalam Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim hingga 22 Mei pukul 00.00 WIB.
Lebih rinci, korban luka berat terdata dialami oleh warga di Kabupaten Blitar. Kemudian satu warga Kabupaten Malang mengalami luka ringan.
Pusdalops BPBD Jatim juga mencatat adanya penambahan pada kerusakan rumah dan fasilitas umum (fasum) di sejumlah daerah. Laporan hingga 22 Mei pukul 00.00 menyebutkan kerusakan rumah dan fasilitas umum (fasum) sudah mencapai 92 unit.
Ada pun rincian kerusakan antara lain 29 unit rumah dan tujuh unit fasum di Kabupaten Blitar. Kemudian 28 unit rumah dan lima fasum di Kabupaten Malang; serta 16 unit rumah rusak di Kabupaten Lumajang. "Juga tercatat satu unit rumah rusak di Kota Malang," ungkap Pusdalops BPBD Jatim dalam rilis resminya, Sabtu (22/5).
Kerusakan akibat gempa juga terjadi di Kabupaten Pasuruan dengan angka masing-masing satu unit rumah dan fasum. Lalu di Kota Blitar sebanyak tiga unit rumah rusak akibat gempa. Pusdalops BPBD Jatim juga mencatat satu unit fasum di Jember mengalami hal serupa.
Untuk diketahui, gempa kembali mengguncang wilayah Jawa Timur (Jatim), Jumat (21/5) pukul 19.09 WIB. Gempa berkekuatan 6,2 SR tersebut terasa di wilayah Blitar, Malang dan sekitarnya. Bahkan, getaran gempa terasa dengan kekuatan berbeda hingga ke Cilacap, Surabaya dan Lombok Barat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di kedalaman 110 kilometer (km). Lebih tepatnya berada di 57 kilometer (km) arah tenggara Kabupaten Blitar. Atau, sekitar 60 km arah barat daya Kabupaten Malang, Jatim.
"Dan gempa tidak berpotensi tsunami," jelas BMKG dalam rilis resminya, Jumat (21/5) malam.