REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO - Realisasi produksi perikanan budi daya di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai 4.379,10 ton atau sekitar 29,48 persen dari target produksi 14.854 ton.
"Realisasi produksi berikanan budi daya setiap tahun pasti terealisasi di atas 100 persen setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan Kulonprogo merupakan salah satu sentra perikanan budi daya di DIY, khususnya ikan lele," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo Sudarna.
Adapun realisasi perikanan tangkap di Kulonprogo mencapai 258,74 ton atau sekitar 11,25 persen dari target produksi 2.300 ton. Setiap tahun, produksi perikanan tangkap sulit terealisasi karena tergantung pada kondisi alam dan tinggi gelombang laut di perairan Selatan.
Di sisi lain, petani di Kulonprogo mayoritas adalah petani yang menjadi nelayan. Sehingga ketika sektor pertanian lebih menguntungkan, maka akan meninggalkan pekerjaannya mencari ikan.
"Perikanan budi daya lebih banyak menyumbang pencapaian realisasi produksi perikanan dibandingkan perikanan tangkap. Sehingga kami lebih fokus pada peningkatan produksi perikanan budi daya," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo Leo Handoko mengatakan produksi perikanan di Kulonprogo masih di dominasi oleh lele.
"Sebagian besar lele produksi Kulonprogo dijual ke luar daerah. Konsumsi lele di Kulonprogo, juga untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)," ujar dia.