REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membekali keterampilan kerja calon transmigran, sesuai dengan karakteristik lokasi transmigrasi, sebelum diberangkatkan ke daerah tujuan.
"Untuk transmigrasi saat ini sedang tahap pembinaan, termasuk memberikan keterampilan. Jadi kita sekarang berproses menciptakan calon transmigran yang tangguh," kata Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul Istiwasono di Bantul, Rabu (16/6).
Dalam memberikan keterampilan kerja kepada calon transmigran, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul, kemudian Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, serta perguruan tinggi perkebunan.
"Yang terpenting kita bekerja sama dengan Instiper Yogyakarta yang punya kebun praktik di Bawen, Semarang. Selama tiga hari calon transmigran kami bawa ke sana, kami inapkan untuk dibimbing dosen senior untuk bercocok tanam sesuai dengan karakteristik lokasi yang akan mereka tempati nanti," katanya.
Dia mengatakan, salah satu contoh adalah praktik bercocok tanam sawit, lada dan karet, agar nantinya calon transmigran yang dikirim ke daerah tujuan transmigrasi kebingungan karena tidak tahu harus bagaimana mengelola lahan kebun.
"Dan pelatihan keterampilan itu kami jadikan sebagai ruang penilaian bagi calon transmigran. Jadi kalau sudah lulus mereka bisa diberikan sertifikat pelatihan sebagai surat izin transmigrasi," katanya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul Yanatun Yunadiana mengatakan pada 2021Bantul berencana memberangkatkan 20 keluarga ke lokasi transmigrasi setelah pada 2020 batal diberangkatkan karena dampak pandemi COVID-19.
Ke-20 keluarga calon transmigran rencananya akan diberangkatkan ke lokasi transmigrasi di wilayah Kabupaten Paser(Kalimantan Timur) lima KK,Mamuju(Tengah Sulawesi Barat) lima KK, Kabupaten Muna(Sulawesi Tenggara) lima KK dan Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan) lima KK.
Meski demikian, waktu pengiriman ke lokasi transmigrasi belum ada kepastian kapan dan masih menunggu arahan dari pemerintah pusat karena masih dalam masa pandemi COVID-19, termasuk kesiapan pemerintah daerah lokasi transmigrasi.
"Yang jelas kami siapkan calon transmigrannya, kalau persiapan pendaftaran dan sosialisasi sudah sejak tahun kemarin, karena jalan terus sejak tahun kemarin. Untuk kegiatan saat ini rencananya ada semacam bimtek (bimbingan teknis)," katanya.