REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, meminta kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) untuk melakukan pengawasan terhadap usaha perikanan tangkap yang tidak ramah lingkungan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan sumber daya ikan sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia merupakan salah satu sumber bahan pangan gizi masyarakat dan juga merupakan sumber penghasilan bagi semua pelaku sektor perikanan, meningkatkan derajat ekonomi masyarakat serta menjadi sumber pendapatan dan devisa negara.
Selama ini ada praktik penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan baik penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum darat. Menurutnya hal itu menyebabkan penurunan sumber daya ikan dan mengancam kelestarian-nya, serta lingkungannya karena selama ini pengendalian dan pengawasan pengelolaan sumber daya ikan yang dilakukan melalui pembinaan, sosialisasi dan pemasangan papan himbauan belum sepenuhnya efektif.
"Sehingga perlu melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya dalam hal ini Pokmaswas untuk efektifnya pengendalian dan pengawasan," katanya, Senin (21/6).
Selama kegiatan sosialisasi, pokmaswas mendapatkan materi Pengawasan Wilayah Pengelolahan Perikanan Negara Republik Indonesia di Perikanan Darat (WPP NRI PD) oleh Yanuar Garibaldi dari Satwas SDKP Probolinggo dan Sosialisasi Perundang-undangan Bidang Perikanan oleh Suyono selaku Kaurbinops Polairud Polres Probolinggo.