Senin 14 Aug 2023 15:32 WIB

Tingkatkan Produksi Perikanan Tangkap, DKP Bantul Dorong Regenerasi Nelayan

Saat ini, jumlah nelayan aktif di Bantul sekitar 500 orang.

Nelayan mengambil ikan hasil tangkapan di Pantai Depok, Bantul, D.I Yogyakarta.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Nelayan mengambil ikan hasil tangkapan di Pantai Depok, Bantul, D.I Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus melakukan regenerasi nelayan untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap di daerah itu.

"Upaya meningkatkan produksi perikanan kalau di perikanan tangkap yang pasti kami lakukan regenerasi nelayan. Jumlah nelayan harus kami tambah, anak-anak muda harus mau jadi nelayan," kata Kepala DKP Bantul Istriyani di Bantul, Senin (14/89/2023).

Menurut dia, jika jumlah pelaku penangkapan ikan di laut atau nelayan bertambah harapannya volume penangkapan ikan makin meningkat. Saat ini, jumlah nelayan aktif di Bantul sekitar 500 orang.

"Kemudian kami juga ada fasilitasi alat tangkap dan perahu, supaya nanti mereka mendapatkan fasilitas pendukung untuk menangkap ikan," ujarnya.

Dikatakan, untuk peningkatan produksi perikanan budi daya, dilakukan dengan penerapan teknologi dalam membudidayakan ikan di kolam, seperti teknologi yang saat ini diarahkan, yaitu sistem kocor atau air yang terus mengalir.

"Seperti sekarang ini di Ringinharjo, Gunturgeni, Poncosari, dan BBI (Balai Benih Ikan) Pundong itu sistem kocor, sehingga dengan satu luas tertentu bisa ditebar ikan yang banyak, dan volume produksi menjadi meningkat," kata dia.

Dia mengatakan, saat ini permintaan ikan budi daya seperti nila, gurami, dan lele sebagai bahan konsumsi warung kuliner sangat besar.

"Sehingga salah satu upaya untuk menggenjot produksi untuk memenuhi pasar dengan sistem padat tebar benih, teknologi sistem kocor, jadi air mengalir terus menerus," katanya.

Target produksi perikanan baik ikan budidaya dan perikanan tangkap di Bantul pada tahun ini sekitar 13.500 ton. Pihaknya optimistis terpenuhi dengan didukung sekitar 500 nelayan dan 430 kelompok pembudi daya perikanan (pokdakan).

"Kalau validasi hingga pertengahan tahun target produksi di semester pertama 2023 terpenuhi, karena kami akumulasi dari perairan tangkap dan budi daya. Tahun lalu produksinya juga terpenuhi, target tahun ini ada kenaikan sekitar beberapa persen dari tahun lalu," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement