Rabu 23 Jun 2021 13:56 WIB

DIY Minta Distributor Alokasikan Oksigen Sampai 80 Persen

Distributor oksigen untuk DIY sendiri berada di Jawa Tengah.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja mengambil tabung oksigen ukuran satu kubik di Abadi Oxygen, Yogyakarta, Selasa (22/6). Sejak sepekan terakhir pengisian ulang tabung oksigen naik hampir 70 persen. Hal ini imbas melonjaknya kasus Covid-19 serta berkurangnya pasokan tabung dari produsen. Jika pada hari biasa menghabiskan tujuh tabung, sekarang 13 tabung habis dalam sehari.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pekerja mengambil tabung oksigen ukuran satu kubik di Abadi Oxygen, Yogyakarta, Selasa (22/6). Sejak sepekan terakhir pengisian ulang tabung oksigen naik hampir 70 persen. Hal ini imbas melonjaknya kasus Covid-19 serta berkurangnya pasokan tabung dari produsen. Jika pada hari biasa menghabiskan tujuh tabung, sekarang 13 tabung habis dalam sehari.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY meminta distributor untuk mengalokasikan oksigen mencapai 80 persen. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi kekurangan oksigen untuk penanganan Covid-19 ke depan.

Pasalnya, kebutuhan oksigen di DIY diperkirakan akan terus meningkat, mengingat lonjakan kasus positif Covid-19 yang masih terus terjadi di DIY.

"kita harus tetap antisipasi supaya tidak ada kekurangan. Maka pemda sudah bicara dengan distributor oksigen supaya bisa menambah ketersediaan yang ada di Yogya," kata Aji di kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Walaupun begitu, Aji menyebut, saat ini ketersediaan oksigen masih mencukupi di DIY. Distributor oksigen untuk DIY sendiri berada di Jawa Tengah.

Meskipun DIY meminta alokasi yang lebih besar, Aji menilai, tidak akan mengurangi alokasi oksigen untuk Jawa Tengah. Pasalnya, Jawa Tengah juga mendapatkan alokasi oksigen dari distributor lainnya.

"Di Yogya kemarin dialokasikan 60 persen dari total distribusi. Karena Jateng sudah punya distributor yang lain lagi, maka kita mohon misalnya kita tingkatkan untuk Yogya menjadi 80 persen," ujarnya.

Sementara itu, rumah sakit di DIY juga sudah diminta untuk mengantisipasi jika adanya lonjakan kebutuhan oksigen ke depannya. Sebab, tambahan kasus positif per harinya di DIY masih didominasi di atas 500 bahkan 600 kasus yang dilaporkan per hari.

"Kalau positif masih seperti ini, maka kebutuhan oksigen ke depan akan meningkat," jelas Aji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement