REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Rencana Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Pemkab Banyumas untuk mengoperasikan Rumah Sakit Darurat Covid 19 (RSDC) UMP, masih belum terrealisir dalam waktu dekat. Rektor UMP Dr Jebul Suroso menyebutkan, hal ini disebabkan karena pengiriman kelengkapan sarana medis yang dibutuhkan mengalami keterlambatan.
''Ya, kita berharap dalam satu atau dua hari ini, sarana medis yang kita buruhkan sudah bisa kita terima. Dengan demikian, paling lambat awal pekan depan sudah bisa beroperasi,'' kata dia, Senin (26/7).
Sebagaimana diketahui, untuk meningkatkan kamampuan daya tampung rumah sakit pasien Covid 19 di Banyumas, Pemkab Banyumas telah meminta UMP untuk segera mengoperasikan bangunan rumah sakit yang tersedia. Bangunan rumah sakit tersebut berada di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran.
Jebul menyebutkan, bila RSDC UMP ini telah beroperasi, maka rumah sakit tersebut bisa menampung 100 pasien yang membutuhkan perawatan. Meski demikian dia menyebutkan, pasien yang bisa dirawat di RSDC baru sebatas pasien dengan gejala kategori ringan dan sedang. ''Kalau yang berat, RSDC belum mampu karena membutuhkan peralatan medis yang lebih lengkap,'' katanya.
Untuk mendukung beroperasinya RSDC, Rektor menyatakan, tenaga medis yang menangani akan diambilkan dari kalangan staf pengajar Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan UMP. "Kami telah merekrut 4 dokter spesialis, 4 dokter umum dan 40 perawat. Mereka masih akan ditambah tenaga kesehatan lain dari UMP,'' katanya.
Selain menyiapkan rumah sakit, Dr Jebul juga menyebutkan, UMP saat ini sedang merencanakan program vaksinasi massal gratis bagi masyarakat sekitar kampus. ''Kami siapkan sekitar 5.000 dosis vaksin bagi masyarakat sekitar UMP,'' jelasnya.
Menurutnya, vaksin tersebut merupakan vaksin bantuan pemerintah yang disalurkan melalui Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC). ''Rencananya, program vaksinasi massal bagi masyarakat di lingkungan sekitar kampus UMP ini akan dilaksanakan mulai 23 Agustus 2021,'' kata dia.
Dalam pelaksanaan program ini, Rektor menyebutkan, UMP telah menyiapkan 11 dokter dan 30 vaksinator. ''Melalui program ini, dia berharap cakupan warga di Kabupaten Banyumas yang sudah mendapat vaksinasi Covid 19, bisa semakin banyak. Ini bisa membantu mempercepat upaya pemerintah dalam mencapai kekebalan komunal,'' katanya.