REPUBLIKA.CO.ID,BANTUL -- International Program of International Relations (IPIREL) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menggelar International Course of Conflict Transformation and Peacebuilding (ICCTP). Digelar 26 Juli-6 Agustus, ini bagian Online Summer School 2021 menghadirkan 13 dosen asing dan lima dosen lokal.
Direktur IPIREL UMY, Dr Sugeng Riyanto mengatakan, ICCTP merupakan usaha bekerja sama lembaga-lembaga dengan kualifikasi di ranah internasional. ICCTP turut menggandeng Dialogue, Emphatic Engagement, and Peacebuilding (DEEP) Network.
Program ini baru pertama kali digelar UMY. Hampir 90 persen diikuti peserta dari Meksiko, Brazil, Spanyol, Malaysia dan Bangladesh. Tidak cuma dari mahasiswa, namun juga dari lembaga-lembaga non-profit, serta pusat studi perdamaian.
ICCTP ini mengangkat isu conflict transformation dan peacebuilding. Sugeng berpendapat, kedua isu itu merupakan kontribusi paling mulia yang dapat dilakukan bidang ilmu hubungan internasional dengan memberi pemahaman.
Baik pemahaman mengenai transformasi konflik maupun mencari solusi dalam rangka menciptakan perdamaian. Terkait pandemi, nantinya akan dibahas secara spesifik seperti menyelesaikan konflik dan keberadaan vaksin sebagai cara baru diplomasi.
"Nantinya, peserta diminta membuat karya akademik yang akan digunakan mengukur tingkat capaian yang dapat digunakan sebagai transfer credit lembaga masing-masing," kata Sugeng, Jumat (30/7).
Sugeng menambahkan, dengan mengikuti program ini, peserta-peserta akan mendapat perspektif baru mengenai isu-isu terkait. Sekaligus, menghasilkan jaringan yang lebih luas melalui pertemuan intensif yang terjadi selama program berlangsung.
"Harapannya, program ini akan jadi program yang berkelanjutan setiap tahunnya, apalagi nanti jika pandemi sudah selesai dan bisa dilaksanakan secara luring," kata Sugeng.