Ahad 12 May 2024 08:00 WIB

ICCS Jadi Wadah UMY untuk Uji Hasil Pengabdian Masyarakat Secara Ilmiah

Akan digelar pada 28-29 Juni 2024 di UMY, ICCS mencakup beberapa rangkaian kegiatan.

International Conference of Community Service (ICCS) 2024
Foto: Humas UMY
International Conference of Community Service (ICCS) 2024

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Implementasi dari program internasionalisasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berfokus kepada Tri Dharma perguruan tinggi. Tidak hanya untuk lingkup pengajaran dan penelitian, namun UMY juga memperbanyak skema  hibah pengabdian masyarakat di skala internasional. Dr. Ir. Novi Caroko, S.T., M.Eng. selaku Ketua Umum ICCS 2024 mengatakan jika seluruh pengabdian masyarakat yang telah dilakukan memerlukan wadah akademis untuk menguji secara ilmiah hasil dari pengabdian masyarakat ke dalam bentuk riset, salah satunya melalui konferensi ilmiah.

Novi menyebutkan bahwa International Conference of Community Service (ICCS) yang diselenggarakan di bawah LPM UMY menerbitkan lebih dari 600 artikel ilmiah terkait pengabdian masyarakat setiap tahunnya. Ia pun menambahkan bahwa sebagai konferensi internasional yang mempertemukan peneliti dan akademisi dari berbagai negara, ICCS menjadi ajang tukar ide dan pengalaman demi kemajuan penelitian dalam pengabdian masyarakat.

"Melalui ICCS, banyak perguruan tinggi dapat membuka peluang kerja sama satu sama lain terutama di bidang pengabdian masyarakat, sekaligus untuk memperkuat relasi dan jaringan antar perguruan tinggi. Konferensi ini juga masih selaras dengan kebijakan dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat yang mewajibkan perguruan tinggi untuk melakukan publikasi di konferensi atau jurnal terindeks secara internasional," ungkap Novi saat ditemui pada Sabtu (11/5/2024).

Mengusung tema Advancing Community & Enviromental Development Through Integrated Technology Renaissance in Society 5.0, ICCS bertujuan untuk membentuk forum yang bersifat kolaboratif dan multidisipliner. Selain itu juga sebagai motor penggerak bagi berbagai aspek yang terlibat dalam pengembangan komunitas masyarakat, termasuk peningkatan nilai-nilanya agar dapat disebarkan ke seluruh dunia. Novi percaya bahwa forum global sangat diperlukan untuk mendorong penelitian, pencapaian dan kemajuan mutakhir dalam beragam bidang pengabdian masyarakat, mengingat banyaknya latar belakang yang ada seperti teknik, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan politik.

Akan dimulai pada 28 hingga 29 Juni 2024 di UMY, ICCS mencakup beberapa rangkaian kegiatan termasuk Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (SIBISA) serta pameran yang akan menggelar produk inovasi dan bazar dari UMKM yang pernah dibina oleh UMY dalam pengabdian masyarakat. Terdapat tiga focal dalam konferensi yang akan dilaksanakan secara daring, dimana selain ICCS juga akan digelar International Conference of Technology on Community & Enviromental Development (ICTCED) dengan lingkup integrasi teknologi dalam mengembangkan komunitas masyarakat dan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (SIBISA) yang merupakan desiminasi program Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa termasuk Kuliah Kerja Nyata.

Novi yang juga sebagai ketua dari ICCS tahun ini menyampaikan jika seluruh artikel ilmiah yang telah diterima akan diseleksi oleh para komite, untuk kemudian diterbitkan di Prosiding internasional ber-ISSN dan artikel terpilih akan diterbitkan di Prosiding terindeks Scopus, sedangkan artikel SIBISA akan diterbitkan pada Prosiding Nasional ber-ISSN. Proses penerimaan artikel ilmiah pun masih dibuka hingga sebelum 31 Mei 2024 melalui https://iccs.umy.ac.id/2024.

"Tahun ini kami juga mengundang beberapa keynote sepakers sebagai pembicara utama, yang terdiri dari akademisi dan praktisi. Di antaranya adalah: 

  1. 1. Dr. Melvin A. Jabar, Direktur Pusat Penelitian Pembangunan Sosial, De La Salle University, Filipina  
  2. 2. Prof. Sinin Bin Hamdan, Profesor di Universiti Malaysia Sarawak dan
  3. 3. Suargana Pringganu Konsultan Republik Indonesia di Thailand 

Kami harap ICCS dapat menjadi agenda potensial yang dapat menawarkan hasil menjanjikan melalui publikasi ilmiah, untuk digunakan sebagai rujukan bagi para praktisi pengabdian masyarakat," kata Novi. (adv)

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement